Selasa, 19 Januari 2016

Indonesia Dukung Perdamaian Arab Saudi dan Iran

Kedua Negara Apresiasi Dok.Kemlu RI

Menlu RI Retno LP Marsudi mengunjungi Arab Saudi dan bertemu dengan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud di Istana Al-Yamamah, Riyadh pada Senin (18/1). Retno menyampaikan surat dari Presiden Jokowi yang antara lain menekankan pentingnya stabilitas dan perdamaian di kawasan, pentingnya hubungan baik Arab Saudi dan Iran, serta kesediaan Indonesia untuk membantu memperbaiki situasi hubungan kedua negara.

Raja Salman menyambut baik perhatian pemerintah Indonesia tersebut. Ia menegaskan, Arab Saudi akan menjalin hubungan baik dengan semua negara Islam termasuk Iran.

"Arab Saudi menghargai langkah Indonesia sebagai negara pertama yang menyampaikan kesiapan untuk membantu terus terciptanya perdamaian di Timur Tengah termasuk terjalinya kembali hubungan baik antara Arab Saudi dan Iran" ucap Menlu Retno dalam keterangan yang diterima detikcom, Selasa (19/1/2016).

Penyerahan surat serupa juga telah dilakukan oleh Retno kepada Presiden Iran, Hassan Rouhani, di Teheran pada 13 Januari 2016. Sebagai sahabat Arab Saudi dan Iran, Presiden Jokowi berharap tensi dan eskalasi Arab Saudi dan Iran menurun. Jokowi menyarankan kepada kedua negara agar saling menekankan komunikasi, termasuk pada akar rumput. Dalam kaitan inilah, Indonesia juga merencanakan untuk memprakarsai kegiatan track 2 bekerjasama dengan para ulama.

Sebelum bertemu dengan Raja Salman, Retno juga bertemu dengan Menlu Arab Saudi, Adel Bin Ahmed Al Jubeir. Keduanya membahas pentingnya peran diplomasi dalam menjaga stabilitas dan perdamaian. Kedua Menlu juga membahas tindak lanjut kerja sama 5 proyek besar di Indonesia yaitu rencana pembangunan kota baru di Mentawai Sumbar, kawasan ekonomi khusus di Tanjung Lesung dan Mandalika, kilang minyak di Tuban dan Bontang serta pembangunan 25,000 unit rumah.

"Selain masalah perdamaian kawasan dan kerja sama ekonomi, pertemuan dengan Menlu Al Jubeir juga dimanfaatkan untuk bahas kerja sama penanggulangan ekstrimisme dan terorisme," tutur Retno.

Pertemuan dengan Menlu Iran juga dilakukan setelah penyerahan surat kepada Presiden Rouhani. Kerja sama ekonomi kembali ditekankan oleh Indonesia dan Iran. Dengan telah diangkatnya sanksi terhadap Iran maka kerja sama ekonomi Indonesia-Iran diperkirakan akan mengalami peningkatan.

Guna menggalang perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah, Retno juga telah dan direncanakan melakukan pembicaraan dan pertemuan dengan beberapa negara di kawasan seperti dengan Menlu UAE pada 14 Januari 2016 dan dengan Menlu Oman pada 19 Januari 2016 mendatang.

Berbagai pertemuan juga akan terus dilakukan pada saat Pertemuan Luar Biasa Para Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang akan diselenggarakan di Jeddah pada 21 Januari 2016. Langkah Indonesia ini merupakan wujud peran dan kontribusi aktif Indonesia di tingkat internasional untuk menjaga perdamaian dan stabilitas global.

"Pesan perdamaian dan upaya Indonesia dijalankan sesuai dengan mandat Pembukaan UUD untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian abad," tegas Retno. (khf/khf)

  ♔ detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.