Jumat, 15 Januari 2016

Kedubes AS Klarifikasi Waktu Pesan Peringatan Bom Thamrin

Serangkaian ledakan dan tembakan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, sejauh ini menyebabkan dua orang tewas, sementara 20 orang lainnya mengalami luka ringan dan berat, menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Pemerintah Amerika Serikat, melalui Kedutaan Besar AS di Jakarta merilis klarifikasi soal waktu yang tertera dalam pesan darurat yang diluncurkan Kedubes AS terhadap warga AS terkait bom di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.

Pesan darurat dirilis Kedubes AS melalui surat elektronik dari alamat jakartaacs@state.gov, dengan judul "Pesan Darurat untuk Warga Negara AS: Hindari Area Sekitar Hotel Sari Pan Pacific dan Plaza Sarinah di Jalan Sudirman Thamrin pada Kamis (14/1).

Dalam surel itu disebutkan bahwa "pesan darurat ini dirilis untuk mengimbau seluruh warga AS untuk menghindari area di sekitar Hotel Sari Pan Pacific dan Plaza Sarinah di Jalan Sudirman Thamrin."

Namun, dalam keterangan waktu disebutkan bahwa pesan dikirimkan pada pukul 7.51 pagi (GMT+8). Hal ini memicu pertanyaan karena ledakan pertama terjadi sekitar pukul 10 pagi.

Dalam situsnya, Kedubes AS memaparkan klarifikasi bahwa Kedutaan Besar Amerika Serikat mengeluarkan dua Pemberitahuan Darurat untuk warga negara Amerika Serikat yang tinggal di Indonesia. "Pemberitahuan Darurat tersebut dikirim melalui email, dari jaringan tanggap darurat yang menggunakan cap waktu (time stamp) “Greenwich Mean Time (GMT) + 7."

Dalam klarifikasinya, Kedubes AS memaparkan bahwa sejumlah email tersebut dikirimkan pada pukul 11.44 WIB dan 12.36 WIB kepada warga negara Amerika yang terdaftar dalam jaringan tanggap darurat. "Informasi yang terdapat dalam sejumlah email tersebut juga telah diunggah ke situs web resmi Kedubes AS pada 12.16 WIB dan 13.04 WIB," bunyi klarifikasi dari Kedubes AS.

Pengiriman pesan darurat ini dilakukan "untuk memberikan informasi mengenai perkembangan terkini dan informasi penting yang menyangkut keselamatan warga AS di luar negeri."

"Seperti yang telah disampaikan oleh Dubes AS Robert Blake melalui Twitter, kami mengucapkan turut belasungkawa kepada para korban serangan keji ini beserta keluarga mereka, dan kami siap membantu mitra-mitra Indonesia kami," bunyi pernyataan pada situs Kedubes AS.

Serangkaian ledakan dan tembakan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, sejauh ini menyebabkan dua orang tewas, sementara 20 orang lainnya mengalami luka ringan dan berat, menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Lima orang lainnya yang dinyatakan meninggal adalah pelaku penyerangan yang tewas saat melakukan tindakan bom bunuh diri dan saat baku tembak dengan aparat kepolisian.

Kapolda DKI Jakarta Tito Karnavian menjelaskan, warga negara Kanada merenggang nyawa saat ada dua teroris yang menunggu di luar Starbucks Cafe mulai menembaki warga yang berhamburan segera setelah terjadi ledakan di dalam kafe tersebut.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, mengonfirmasi adanya dua warga negara asing yang menjadi korban ledakan di Thamrin. Keduanya dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta.

Kepala Departemen Politik Kedutaan Besar Belanda di Jakarta Nico Schermers membenarkan adanya warga negara Belanda yang menjadi korban. Namun, Schermers menolak menyebutkan identitas korban maupun rumah sakit tempat korban dirawat.

Sementara itu, media pemberitaan ISIS, Aamaaq, mengklaim bahwa serangan bom di Jakarta dilakukan oleh kelompok militan tersebut. Dugaan ISIS berada di balik serangan ini telah diungkapkan oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso.

Dia menduga pelaku adalah anggota ISIS yang kembali ke Indonesia. "Itu ciri-ciri serangan mereka selalu begitu. Oleh karena itu, negara sebesar apapun seperti Amerika, Perancis juga bisa saja jebol karena hal itu," kata Sutiyoso. (ama)
 

  CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.