Minggu, 10 Januari 2016

Kerjasama Militer RI-Rusia 2016

✈ Terus Meningkat ✈ Sukhoi Family [airliners]

Atase Pertahanan RI di Moskow Kolonel Untung Surapati berharap kerjasama Rusia-RI di 2016 ini akan terus meningkat. Pernyataan ini disampaikan Athan kepada GATRAnews pada malam ramah tamah menyambut Tahun Baru di Kedubes Indonesia di Moskow.

Setiba di Moskow, kata Untung, delegasi RI diterima dengan baik di Kementerian Pertahanan Rusia dimana terjadi pembicaraan bertema peningkatan kerjasama militer dan pertahanan dan berlangsung dalam suasana yang sangat bersahabat.

Pemerintah Indonesia melalui Kementrian pertahanan sudah memutuskan untuk membeli satu squadron pesawat tempur Rusia SU-35, suatu pesawat tercanggih, supermanuvre dan serba guna yang dapat menyerang sasaran baik di udara maupun di permukaan, termasuk pada ketinggian rendah.

Panjangnya landasan untuk take off cukup 400-450 meter. Kecepatannya 3600 per jam, tingginya (langitan) 18.000 meter.

Kemungkinan pada tahun ini Menteri Pertahanan RI Jendral TNI (Purn) Ryamizard Racudu akan melakukan kunjungan kerja ke Moskow dan tentunya akan ada pembicaraan lebih lanjut mengenai keinginan Indonesia untuk membeli pesawat tempur Su 35 tersebut.

Apabila Indonesia positif untuk membeli SU-35 maka tentu saja prosesnya akan ditindaklanjuti dengan MOU dan Kontrak dimana didalamnya akan juga membahas proses pendidikan dan pelatihan baik Pilot maupun teknisi yang akan mengawaki pesawat tersebut.

Kemungkinan untuk pengiriman SU-35 ke Indonesia akan dilakukan secara bertahap sampai dengan jumlah total pesawat yang dipesan Indonesia.

Ditanya mengenai kerjasama di bidang kerjasama antara AL dan Angkatan Bersenjata Laut Rusia maka Athan Surapati menerangkan, bahwa ada kemungkinan bagi Indonesia untuk membeli kapal selam Rusia kelas Kilo, dimana sebelumnya juga sudah pernah dibicarakan kemungkinan pembelian kapal selam tersebut.

Pada saat menjadi Asrena Kasal, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi pernah berkunjung ke Rusia untuk melihat fasilitas pembuatan kapal selam Rusia dan tentu saja apabila memang ada rencana pembelian Kapal selam dari Rusia maka akan ada kunjungan lainnya ke Rusia.

Menjawab soal kemungkinan Indonesia membeli kompleks antiserangan udara S-300 atau S-400 yang sudah dipasok Rusia keluar negeri maka Kolonel Untung Surapati menjawab singkat: “everything is possible”.

Menyangkut soal kunjungan baru-baru ini barisan kapal perang-perang Rusia ke Tanjung Periuk menjelang Tahun baru, maka Untung mengatakan bahwa yang terpenting sekarang selain pertukaran kunjungan kapal militer ialah tetap adanya rasa saling percaya antara Tentara Nasional Indonesia dan Angkatan Bersenjata Rusia.

Adapun peningkatan kerjasama di bidang militer lainnya Athan Surapati menyatakan harapan, bahwa sebaiknya disamping pasokan senjata Rusia ada juga transfer of teknologi Rusia kepada Indonesia sampai produksi bersama baik suku cadang maupun senjata itu sendiri di bumi Indonesia.
 

  Gatra  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.