Minggu, 31 Januari 2016

[Dunia] Pesawat Rusia Kembali Langgar Wilayah Udara

Ilustrasi. (AP)

Pemerintah Turki memanggil Duta Besar Rusia terkait insiden pelanggaran wilayah udara yang dilakukan pesawat jet Su-34 Rusia pada Jumat, 29 Januari 2016. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran akan terulangnya tragedi penembakan pesawat tempur Rusia oleh militer Turki seperti yang terjadi pada November 2015.

Kami menegaskan kepada Federasi Rusia untuk tidak melanggar wilayah udara Turki, yang juga merupakan wilayah udara NATO,” demikian pernyataan yang disampaikan Kementerian Luar Negeri Turki, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (31/1/2016).

Kami menekankan sekali lagi bahwa konsekuensi yang tidak diinginkan dari tindakan tidak bertanggung jawab ini sepenuhnya berada di pihak Federasi Rusia,” lanjut pernyataan tersebut.

Pada November 2015, Turki menembak jatuh pesawat pembom Su-24 Rusia yang menyebabkan tewasnya seorang pilot angkatan udara Rusia. Kejadian ini menimbulkan ketegangan antara kedua negara dan dijatuhkannya sanksi ekonomi dan pariwisata oleh Moskow terhadap Ankara. (dka)

 Erdogan Murka

Pesawat jet Rusia Su-34 melanggar wilayah udara Turki pada Jumat 29 Januari. Insiden ini seakan mengulangi apa yang terjadi pada 24 November 2015, ketika pesawat bomber Su-24 Negeri Beruang Merah melanggar wilayah udara dan ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Turki.

Akibatnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan murka. Pria 61 tahun itu memperingatkan Moskow bahwa mereka akan menanggung akibatnya jika terus-menerus melanggar wilayah udara.

Kami menganggap pelanggaran ini adalah cara Rusia untuk mengekskalasi krisis di kawasan. Padahal, kami sudah memperingatkan mereka dengan bahasa Inggris dan Rusia,” ucap Erdogan, dilansir ITV, Minggu (31/1/2016).

Jika Rusia terus-menerus melanggar kedaulatan kami, mereka terpaksa harus menanggung akibatnya,” lanjut pemimpin partai AKP itu dengan ketus.

Pemerintah Ankara dikabarkan sudah memanggil Duta Besar Rusia untuk Turki akibat insiden ini.

 Tidak Ada Pelanggaran, Pernyataan Turki Bukti Propaganda


Turki dikabarkan berang akibat pesawat tempur Rusia kembali melanggar wilayah udara mereka. Presiden Recep Tayyip Erdogan pun memperingatkan Negeri Beruang Merah untuk menanggung akibatnya jika pelanggaran dilakukan terus-menerus.

Namun, Moskow menolak tuduhan Ankara bahwa pesawat Su-34 milik mereka melanggar kedaulatan udara Turki. Kementerian Pertahanan Rusia menuding Turki seharusnya tidak dapat mengidentifikasi kepemilikan jet tempur itu dengan alat-alat yang mereka punya.

Tidak ada pelanggaran di wilayah udara Turki oleh pesawat tempur Rusia yang berperang di Suriah. Pernyataan Turki itu adalah bukti propaganda,” ujar juru bicara Kemenhan Rusia Igor Konashenkov, dilansir Russia Today, Minggu (31/1/2016).

Konashenkov mengklaim bahwa radar di stasiun kendali milik Turki hanya dapat mengungkapkan ketinggian, jalur terbang, dan kecepatan sebuah pesawat. Menurutnya, afiliasi pesawat hanya dapat dilihat dari adanya kontak dengan pesawat lain. Saat itu, tidak terjadi kontak dengan pesawat mana pun.

Pria berpangkat Mayor Jenderal itu juga menolak klaim bahwa pilot pesawat sudah diperingatkan sebelumnya dalam bahasa Inggris dan Rusia. Konashenkov menyebut itu sebagai sebuah karangan oleh ahli propaganda yang terlalu banyak menonton film laga Hollywood.

Konashenkov menyatakan sistem pertahanan udara Rusia di Suriah dan juga radar stasiun kendali Suriah tidak menemukan adanya pelanggaran di wilayah perbatasan dengan Turki. (wab)
 

  Okezone  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.