Selasa, 05 Januari 2016

[World] Beberapa Negara Putuskan Hubungan Diplomatik Dengan Iran

Kedutaannya Diserang, Saudi Putuskan Hubungan Diplomatik dengan IranMenteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir (Reuters)

Gelombang demonstrasi terhadap Kedutaan Besar Arab Saudi di Tehran, Iran, terus bergulir dan bahkan kian anarkis. Buntutnya, pemerintah Saudi pun memulangkan para diplomat mereka dari Iran.

Dengan begitu, pemerintah Saudi pun memutuskan hubungan mereka dengan Iran, pasca-kedutaan mereka diserang bom bakar sebagai bentuk protes.

Massa demonstran yang terdiri dari para warga Iran, meluapkan kemarahan mereka ke Kedutaan Saudi, 3 Januari 2015 kemarin waktu setempat, sebagai imbas eksekusi 47 terdakwa hukuman mati, termasuk ulama Syiah, Sheikh Nimr al-Nimr.

Dilaporkan CBS News, Senin (4/1/2015), Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir dalam konferensi pers-nya mengusir para diplomat Iran.

Al-Jubeir menyatakan, para diplomat Iran beserta para staf Kedutaan Iran, diberi waktu 48 jam ke depan untuk angkat kaki dari Saudi.

Pernyataan Al-Jubeir itu dilayangkan, setelah mendapat kepastian bahwa para diplomat Saudi yang sebelumnya bertugas di Tehran, sudah dievakuasi dengan selamat dan sudah mendarat di Dubai. (raw)

 Saudi-Iran Putus Hubungan, Peta Timur Tengah Makin Rumit 
Kedubes Arab Saudi diserang oleh warga Iran yang marah akibat eksekusi ulama Syiah, Nimr al-Nimr (Reuters).

Arab Saudi telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada Minggu 3 Januari waktu setempat, menyusul sengketa dua negara terkait eksekusi seorang ulama syiah pro-demokrasi.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Adel al Jubeir menyampaikan kabar mengejutkan itu setelah gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Saudi di Teheran, Iran, diserbu demonstran yang memprotes eksekusi ulama Syiah Sheikh Nimr al Nimr pada Sabtu 2 Januari.

Menurut pengamat politik internasional yang sedang menyelesaikan studinya di Universitas Fatih di Turki, Arya Sandhiyudha, putusnya hubungan diplomatik Arab Saudi-Iran dianggap akan menambah rumit ‘Proxy War’ di Timur Tengah yang sejak dulu sudah bergejolak.

Saya pikir melihat sikap Saudi yang secara formal memutus hubungan diplomatik dengan Iran, itu berpotensi membuat proxy war di Timur Tengah makin rumit, dan sulit diredam,” ujar Arya, melalui pesan singkat yang diterima Okezone, Senin (4/1/2016).

Hal itu akan membuat situasi Timur Tengah semakin rumit, terutama di Suriah-Irak yang menjadi episentrum pergolakan konflik negara-negara di kawasan, yang pada akhirnya kini melibatkan Turki-Rusia yang masih berseteru,” sambungnya.

Pria yang sedang melanjutkan studinya untuk meraih gelar Doktor di Universitas Fatih itu menambahkan, langkah yang diambil Saudi akan menyulitkan negaranya sendiri.

Langkah ini akan menyulitkan Saudi sendiri, kalau negara-negara Sunni lain yang menjadi aliansi-nya tidak mengikuti langkahnya, saya pikir Kerajaan Saudi dapat terisolasi,” ucap Arya.

Ulama al Nimr dieksekusi bersama 46 narapidana lainnya yang sebagian besar merupakan anggota Al Qaeda, dan semuanya divonis bersalah atas dakwaan terorisme. Menlu Jubeir mengatakan seluruh diplomat Iran harus meninggalkan Arab Saudi dalam 48 jam ke depan, menyusul Gedung Kedubesnya yang diserang di Teheran.

Pemerintah Saudi sendiri telah mengevakuasi para diplomatnya dari Iran. Hal itu disampaikan stasiun televisi Al Arabiya yang berbasis di Dubai.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan Pemerintah Saudi, yang notabene penduduknya mayoritas Sunni, bahwa mereka akan menerima "pembalasan dari Tuhan" karena eksekusiulama tersebut, yang juga membuat marah komunitas Syiah di berbagai penjuru di Timur Tengah. (emj)

 Arab Saudi Cari Alasan Tingkatkan Ketegangan 
Juru Bicara Kemenlu Iran, Hossein Jaber Ansari (Times of Israel)

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran mengatakan bahwa serangan di Kantor Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran hanya sebagai bentuk alasan untuk meningkatkan ketegangan di antara kedua negara.

Dilaporkan, Kemlu Iran menyatakan hal tersebut sebagai bentuk respons karena Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik kedua negara. Pihak Kemlu Iran juga menyampaikan sebenarnya Iran pasti akan melindungi staf diplomatik asing yang ada di negaranya.

Pada Minggu 3 Januari, sejumlah demonstran Iran menyerang Kantor Kedutaan Arab Saudi di Teheran pada dini hari setelah Saudi mengeksekusi mati salah satu pimpinan Syiah.

Akibat penyerangan ini, Arab Saudi langsung memerintahkan seluruh staf diplomatiknya meninggalkan Iran. Kemudian para diplomat Iran pun mendadak ‘diusir’ dari wilayah kerajaan yang terkenal dengan kekayaan minyaknya tersebut.

Iran selalu berkomitmen memberikan keamanan kepada para diplomat yang berada di negara ini sesuai perjanjian internasional,” kata Juru Bicara Kemlu Iran Hossein Jaber Ansari, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (4/1/2016).

Arab Saudi justru menggunakan alasan ini (penyerangan di kedutaan) sebagai alasan untuk meningkatkan ketegangan,” tambah Ansari. (emj)

 Bahrain Putuskan Hubungan dengan Iran 
Pemerintah Bahrain memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran menyusul serangan terhadap Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran. (Reuters)

Pemerintah Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran menyusul penyerangan terhadap Kantor Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran.

Dengan keputusan yang diumumkan oleh Menteri Urusan Media Bahrain Isa al Hamadi itu, para diplomat Iran diharuskan meninggalkan Bahrain dalam tempo 48 jam.

Sebelumnya, Kantor Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran diserang kelompok demonstran yang meluapkan kemarahan atas eksekusi terhadap 47 terpidana hukuman mati, termasuk pemimpin Syiah, Nimr al Nimr, yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi pada Sabtu 2 Januari.

Dikarenakan gelombang demonstrasi kian besar dan anarkis, Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk memulangkan diplomat mereka dari Teheran sekaligus memutus hubungan kedua negara. Otoritas Arab Saudi juga mengusir para diplomat Iran yang saat ini berada di negara itu.

Sebagaimana dilaporkan BBC, Senin (4/1/2016), belum ada keterangan lebih lanjut mengenai keputusan Pemerintah Bahrain terkait hal ini. Bahrain merupakan negara yang diperintah oleh golongan Sunni meski sebagian besar penduduknya merupakan penganut Syiah. (dka)

 Sudan dan UEA Ikut Putuskan Hubungan dengan Iran 
Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran diserang massa demonstran pasca eksekusi ulama Syiah Nimr al Nimr. (Reuters)

Setelah Bahrain memutuskan hubungan dengan Iran menyusul penyerangan terhadap Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran, dua negara sekutu lainnya, Uni Emirat Arab (UEA) dan Sudan juga mengambil langkah serupa.

Sebagai respons atas serangan terhadap Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran dan konsulatnya di Masshad, Pemerintah Sudan mengumumkan pemutusan hubungan dengan Republik Islam Iran,” demikian pernyataan yang disampaikan Kementerian Luar Negeri Sudan yang dilansir dari The Hindu, Senin (4/1/2016).

Selain Sudan, UEA juga menyatakan menarik duta besarnya dari Iran dan menurunkan tingkat hubungan diplomatisnya dengan Teheran. Perwakilan UEA di Iran hanya akan berada di tingkat kuasa usaha, dan jumlah diplomat yang bertugas di sana juga dikurangi.

Langkah kedua negara ini diambil menyusul langkah negara teluk lainnya, Bahrain yang telah terlebih dahulu menyatakan pemutusan hubungan dengan Iran akibat penyerangan yang dilakukan massa demonstran yang memprotes eksekusi seorang ulama Syiah, Sheikh Nimr al Nimr yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi. (dka)

 Pemutusan Hubungan Iran-Saudi Hanya Akan Tingkatkan Ketegangan 
Demonstran di Iran melakukan protes atas eksekusi Sheikh Nimr al Nimr yang dilakukan Arab Saudi. (Reuters)

Wakil Menteri Luar Negeri Iran Ibrahim Rahimpour memperingatkan Arab Saudi bahwa pemutusan hubungan diplomatik terhadap negaranya akan meningkatkan ketegangan di kawasan. Dia menyebut Pemerintah Arab Saudi berpikir pendek dengan mengambil keputusan tersebut.

Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran hanya akan meningkatkan ketegangan di kawasan. Negara-negara mengambil langkah untuk memulihkan hubungan dengan Iran, sementara Riyadh merusaknya,” kata Ibrahim, sebagaimana dilansir Sputnik, Senin (4/1/2016).

Tindakan itu menunjukkan kurangnya pandangan jangka panjang dari diplomasi (Arab Saudi).

Keputusan untuk memutuskan hubungan diplomatik kedua negara diambil otoritas Arab Saudi menyusul penyerangan yang dilakukan kelompok demonstran terhadap Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran. Penyerangan itu merupakan luapan kemarahan rakyat Iran atas eksekusi yang dilakukan Saudi terhadap Sheikh Nimr al Nimr bersama dengan 47 orang lainnya pada Sabtu 2 Januari.

Eksekusi terhadap Sheikh Nimr menimbulkan ketegangan dan gelombang protes baik di Iran maupun di Irak dan Arab Saudi sendiri. Pemerintah Iran menegaskan akan melakukan segala untuk menindak dan membawa orang-orang yang bertanggung jawab dalam penyerangan itu. (dka)

  Okezone  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.