Rabu, 10 Februari 2016

Berita Seputar Super Tucano Yang Jatuh Di Malang

Parasut Ditemukan 2 Km dari Lokasi Jatuhnya Pilot
Title Mayor Ivy Pilot Super Tucano yang Jatuh di Malang. [Ilustrasi oleh Mindra Purnomo]

Jasad pilot pesawat Super Tucano Mayor Pnb Ivy Safatila berhasil ditemukan. Parasut yang digunakan ditemukan 2 km jauhnya dari tempat penemuan jasad pilot.

"Payung ditemukan 2 km dari lokasi pilot," kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna dalam jumpa pers di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Rabu (10/2/2016) petang.

Sedangkan lokasi penemuan pilot itu sendiri berjarak 8 km dari lokasi badan pesawat (Versi Kapolres Kabupaten Malang 13 km). Adapun di mana keberadaan teknisi pesawat bernama Saiful saat ini belum diketahui.

"Lokasi penemuan pilot di 8 kilometer dari lokasi jatuh pesawat," ucap Agus.

Agus belum bisa menyimpulkan apa yang menjadi penyebab kecelakaan ini. Saat ini AU sedang fokus untuk mengevakuasi badan pesawat untuk mengetahui apakah ada kesalahan teknis di pesawat.

Kecelakaan itu terjadi pada pukul 10.07 WIB. Pesawat Super Tucano itu sedang melakukan uji terbang dan terjatuh menimpa rumah warga bernama Mujianto di Jl LA Sucipto Gang XII No 6, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Informasi sementara 3 orang tewas akibat kecelakaan ini yang terdiri dari pilot dan 2 warga yaitu Ny Mujianto dan seorang anak kos. (faj/faj)

 Jenazah Teknisi Super Tucano Ada di Kokpit, Meninggal 
KSAU: Jenazah Teknisi Super Tucano Ada di Kokpit, MeninggalKSAU Marsekal Agus Supriatna memberi penjelasan mengenai kondisi teknisi Super Tucano Saiful. Teknisi tersebut meninggal dan jasadnya masih di dalam pesawat.

"Masih ada di kokpit," jelas Agus di Malang, Rabu (10/2/2016).

Agus mengungkapkan evakuasi pada jenazah Agus terus diupayakan. Pesawat latih buatan Brazil itu jatuh menimpa rumah warga Blimbing Malang.

Pihak TNI AU kini perlahan akan mencoba membongkar rumah milik warga dan melakukan evakuasi pesawat serta jenazah teknisi. Sementara jenazah pilot sudah ditemukan berada 13 Km dari lokasi jatuhnya pesawat. Mayor Ivy menggunakan kursi pelontar dan jatuh di sawah, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.

 TNI AU Berencana Bongkar Rumah Lokasi Jatuhnya Super Tucano 
Ini Kondisi Rumah Mujianto, Lokasi Jatuhnya Pesawat Super TucanoTNI AU meminta izin dari pemilik rumah yakni Mujianto, warga Blimbing, Malang untuk melakukan pembongkaran. Hal itu dilakukan untuk melakukan evakuasi pesawat.

"Kami sudah meminta izin pemilik rumah untuk dibongkar. Kami akan mengevakuasi pesawat," kata KSAU Marsekal Agus Supriatna di Malang, Rabu (10/2/2016).

Evakuasi pesawat itu perlu dilakukan karena jenazah teknisi Saiful yang ada di dalam kokpit. Pesawat itu jatuh menimpa rumah.

"Pemilik rumah sudah mengizinkan, mereka mengerti," tutur dia. (dra/dra)

 4 Orang Meninggal dalam Peristiwa Jatuhnya Super Tucano di Malang 

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna memberi penjelasan mengenai korban tewas Super Tucano yang jatuh di Blimbing, Malang. Total ada empat orang yang meninggal.

"Ada empat orang, pilot, teknisi, dan dua warga," kata Agus di Malang, Rabu (10/2/2016).

Korban tewas itu yaknia pilot Mayor Ivy, teknisi Saiful, pemilik rumah ibu rumah tangga Erma Wahyuningtyas, dan seorang anak kos Nurkholis.

"Jenazah teknisi masih di dalam kokpit, masih kita upayakan evakuasi," urai Agus.

TNI saat ini masih berupaya membongkar rumah untuk melakukan evakuasi pesawat yang jatuh menimpa rumah. (dra/dra)

TNI AU Berencana Beli Rumah Warga yang Tertimpa Super Tucano untuk Dijadikan Monumen

TNI AU berencana membeli rumah warga yang tertimpa Super Tucano di Blimbing, Malang. Rumah milik Mujianto itu memang rusak. Istrinya Mujianto, Erma Wahyuningtyas dan penyewa kos, Nurkholis juga meninggal.

"Kami rencananya akan membeli rumah itu, nanti akan kami jadikan monumen," jelas KSAU Marsekal Agus Supriatna di Malang, Rabu (10/2/2016).

Rumah Mujianto juga akan dibongkar, pemilik rumah sudah setuju. Rumah itu dibongkar sekaligus untuk memudahkan evakuasi pesawat. Di kokpit pesawat masih ada jasad teknisi Saiful.

"Kami akan bongkar rumah dahulu untuk mengevakuasi pesawat," jelas Agus.

 'Tolong Rawat Bapak' 
Telepon Teknisi Serma Syaiful ke Keluarga: Tolong Rawat BapakSri Ariyati menunjukkan foto kakak iparnya (Foto: Tri Joko Purnomo/detikcom)

Keluarga mengaku belum menerima kabar secara langsung bahwa teknisi Serma Syaiful Arief Rakhman (37) turut jadi korban tewas jatuhnya pesawat Super Tucano di Jl LA Sucipto, Blimbing, Malang. Mereka teringat kontak terakhir Syaiful ke keluarga.

"Dia bilang, tolong rawat Bapak," kata kakak ipar Serma Syaiful, Sri Hariyati (35), saat ditemui di rumahnya, Dusun Nusupan, Salaman, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (10/2/2016).

Kontak itu dilakukan pada Jumat, 4 Februari lalu. Syaiful yang tinggal di Malang bersama istri dan anaknya, menelepon Taufik, suami Sri Ariyati. Hanya tukar kabar dan 'pesan' agar keluarga merawat bapak yang disampaikan almarhum.

Sri Ariyati mengaku mendengar kabar kakak iparnya kecelakaan dalam tugas dari adiknya di Makassar. Perwakilan keluarga Magelang langsung bergegas berangkat ke Malang.

Menurut KSAU Marsekal Agus Supriatna, jenazah Syaiful ditemukan di kokpit pesawat. Sedangkan pilot Mayor Pnb Ivy Safatila sempat melontarkan diri sebelum pesawat jatuh. Namun tak disebutkan di mana lokasi sang pilot.

"Pilot sudah meninggal dan teknisi sedang dievakuasi," ujar Marsekal Agus lewat pesan singkat kepada detikcom. (try/nrl)

  ★ detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.