Minggu, 28 Februari 2016

[Dunia] Militer Kamboja Diperintahkan Tembaki Pembalak Liar dengan Roket

PM Kamboja Hun Sen. [Vietnam Breaking News]

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen memberikan kewenangan penuh kepada Wakil Komandan Gendarmerie Letnan Jenderal Sao Sokha dan kepala militer lainnya untuk menembakkan roket kepada para pembalak liar yang merajalela di hutan Kamboja.

Kami menyadari penebang liar perlu dihukum. Saya berikan dua helikopter bersenjata lengkap kepada Sao Sokha untuk meroket mereka dari udara,” tegas Hun Sen, dikutip dari Gulf Today, Jumat (26/2/2016).

Menurut Hun Sen, para pelaku penggundulan hutan dan penyelundupan kayu adalah orang-orang yang merusak budaya Kamboja. Pasalnya, hasil hutan yang diambil dapat diperdagangkan secara ilegal dengan jalan menyuap atau memukuli penjaga keamanan perbatasan. Selain merusak lingkungan, dengan perkiraan seperempat kawasan hutan di negara tersebut, yang cukup untuk satu generasi raib begitu saja.

Perdagangan gelap terjadi di bawah hidung kalian (para pejabat). Masa kayu sebegitu besar kalian tidak lihat, di mana mata polisi, polisi militer, administrasi kehutanan dan kementerian lingkungan? Atau kalian sama saja dengan mereka?,” tudingnya.

Sebagai upaya untuk menghentikan penebangan hutan ilegal ini, pemerintah menyatakan telah menyita hampir satu juta hektar lahan dari perusahaan-perusahaan swasta. Hal ini dilakukan sebagai respon atas kritik keras masyarakat terhadap kebijakan pemerintah yang membiarkan para pengusaha membuka ratusan ribu kahan hutan, termasuk ke zona yang dilindungi, seperti perkebunan karet dan tebu yang bermanfaat sebagai penahan air bendungan.

Adegan kekerasan juga tidak terhindarkan terkait penyelundupan kayu ini. Seorang penjaga hutan dan seorang polisi yang sedang menyelidiki penebangan liar di Kamboja tewas pada 10 November 2015. Sedikitnya 10 orang, termasuk para tentara ditangkap atas pembunuhan.

Dalam beberapa dekade terakhir, meningkatnya jumlah pembalak liar di negara beribu kota Phnom Penh itu telah berkontribusi besar terhadap penurunan lahan hutan Kamboja dari yang tadinya masih tersisa 73 persen pada 1990, berkurang drastis jadi 57 persen pada 2010. (Sil)

   okezone  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.