Senin, 29 Februari 2016

Ledakan Bom Thamrin Dikendalikan dari Nusakambangan

✈ Petinggi ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim, berkomunikasi dengan dua narapidana teroris di Penjara Nusakambangan, Maman Abdurrahman dan Mohammad Rois. (CNN Indonesia/Rosmiyati Dewi Kandi)

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah telah mengevaluasi serangan teror di Thamrin. Hasilnya, menurut Luhut, ledakan bom dikendalikan dari dalam penjara Nusakambangan, direcanakan oleh para narapidana terorisme.

Luhut mengatakan, petinggi kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia, Bahrun Naim, pernah berkomunikasi dengan dua narapidana teroris di Penjara Nusakambangan, yaitu Maman Abdurrahman dan Iwan Darmawan Mutho alias Mohammad Rois.

"Kami dapat keterangan, dari Nusakambangan pernah menghubungi Bahrun Naim, lalu mengontak (pelaku teror Thamrin) Dian (Juni Kurniadi) yang kemudian mati itu. Itu yang kami dapat. Mereka yang mengatur bom di Thamrin," kata Luhut dalam konferensi pers di kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Serang, Senin (29/1).

Luhut mengatakan saat ini para teroris makin canggih menggunakan berbagai alat untuk melancarkan aksinya. Oleh sebab itu dia meminta aparat pemerintah dan penegak hukum berkoordinasi secara ketat.

"Teroris makin canggih menggunakan alat yang bisa membatasi penyadapan aparat intelijen. Tapi kami juga tidak kalah sehingga gerakan mereka bisa kami kejar," ujar mantan anggota Kopassus itu.

Pemerintah, ujar Luhut, telah memutus jaringan komunikasi yang digunakan para teroris untuk menghindari aksi teror serupa di Thamrin, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

"Kami coba komunikasi (antarteroris) itu kami putus, dan sekarang mestinya sudah putus," kata Luhut.

Gubernur Banten Rano Karno mengapresiasi upaya pemerintah dalam mencegah radikalisme di berbagai daerah. Menurutnya, ketidakadilan telah menyebabkan berbagai konflik yang terjadi di negara ini.

"Langkah antisipatif harus senantiasa dilakukan mengingat kondisi bangsa masih diwarnai konflik vertikal dan horizontal," kata Rano.

Perlawanan terhadap terorisme, ujar Rano, tidak cukup dilakukan secara fisik, baik menangkap pelaku teror maupun mengeksekusi terpidana terorisme. Perang ideologi pun tak terelakkan ketika paham radikalisme menguat di masyarakat.

 Luhut Kritik Pejabat yang Tak Ikut Arahan Cegah Radikalisme

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengkritik pejabat daerah tingkat dua di Banten yang tidak menghadiri pengarahan pencegahan radikalisme di Serang, Banten, hari ini.

Pengarahan itu hanya dihadiri oleh dua wali kota di Banten, yakni Wali Kota Serang dan Tangerang. Padahal, kata Luhut, seharusnya seluruh wali kota di Banten datang.

Gubernur Banten Rano Karno mengakui daerahnya rawan karena berada di jalur strategis antara Sumatra dan Jawa.

Banten sebagai gerbang penyangga ibu kota dan lalu lintas ekonomi nasional, khususnya Jawa dan Sumatra, sangat mudah disusupi pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Rano di Serang, Senin (29/2).

Terkait penyebaran paham radikal, Rano berpendapat perlu ada program yang dilaksanakan secara sistematis, termasuk deradikalisasi ideologi.

"Perang terhadap terorisme tidak hanya menangkap dan membunuh para teroris, tapi juga harus diimbangi dengan perang gagasan," kata Rano.

Luhut sempat menyebut sejumlah teroris yang berasal dari Banten. “Ada Rois yang ditahan di Nusakambangan dan ada juga yang lain, misal tokoh bom Bali dari Banten walau mereka lebih banyak beroperasi di luar," kata Luhut saat konferensi pers di kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten.

Luhut meminta seluruh aparat penegak hukum dan pemerintah Banten melakukan pencegahan dini. Badan Pembina Desa (Babinsa), Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), dan lurah diharapkan bisa berperan menanggulangi masalah radikalisme.

"Intinya, kegiatan terorisme juga ada di Banten danperlu dicermati dengan baik," kata Luhut.

Luhut, didampingi Rano karno, memberikan pengarahan kepada jajaran aparat pemerintah, aparat keamanan, dan aparat penegak hukum, camat lurah, kepala desa, ketua rukun warga dan rukun tetangga, serta tokoh masyarakat Provinsi Banten.

Pertemuan digelar di Masjid Raya Al Bantani, kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Serang. Sebelumnya, Luhut juga menggelar pengarahan serupa di Makassar, Sulawesi Selatan.

Para pejabat Menkopolhukam yang hadir di Serang hari ini ialah Deputi I Politik Dalam Negeri Mayjen TNI Yoedhi Swastono, Deputi III Hukum dan HAM Jhoni Ginting, Deputi V Kemanana Nasional Irjen Pol Eddy Sumantri, Deputi VII Koordinasi Komunikasi dan Aparatur Marsda TNI Agus R. Barnas, dan beberapa staf khusus. Mereka berangkat menggunakan helikopter Super Puma.

Sebelum acara dimulai, ribuan aparat gabungan TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja menggelar apel sejak pukul 08.30 WIB. Mereka duduk berbaur di barisan belakangan. Jumlah personel aparat keamanan tampak mendominasi lokasi pertemuan di antara tamu undangan yang hadir. (agk)
 

  CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.