Rabu, 09 Maret 2016

[Dunia] AF902 FCS

Unit Pengendali Tembakan Plus Sistem Radar Hanud Kanon Type 90 dan Rudal PL-9CSaat sasaran melesat cepat dengan ketinggian rendah mendekati obyek vital (obvit), maka elemen pertahanan udara (hanud) titik sangat memerlukan keberadaan fire control system. Apalagi jika sasaran bermanuver dinamis, sontak paduan kerja kanon PSU (penangkis serangan udara) dan rudal SHORAD (Short Air Defence System) harus diintegrasikan agar mampu menghantam sasaran dengan akurasi tinggi, dan amunisi yang dilontarkan bisa efisien.

Merujuk ke kabar yang beredar baru-baru ini, bahwa Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI sedang mempertimbangkan pengadaan rudal PL-9C SHORAD dan kanon twin gun Type 90/35 mm dari Cina, maka kedua alutsista tersebut mutlak membutuhkan integrator sistem penembakan, yakni AF902 FCS (fire control system) dan radar. AF902 tak hanya berperan sebagai integrator sistem penembakan peluncur rudal dan kanon secara otomatis, melainkan wahan berbentuk shelter ini juga menjadi mata indra sistem pertahanan dalam skema hanud titik di obvit.

AF902_FCS-35mm_anti-aircraft_gun_air-defense_system_Norinco_China_Chinese_army_indsutry_military_technology_640_001Untuk urusan penjejakan pada sasaran, AF902 yang mobiltasnya mengusung platform towed (tarik) dan truk, dilengkapi dengan dua perangkat tracking systems, yaitu target searching radar dan electro-optical passive tracking director. Khusus untuk electro-optical passive tracking mengadopsi sistem high-resolution optical/infrared TV untuk menjejak sasaran secara pasif di kondisi cuaca cerah. Dengan kemampuan melakukan pelacakan sasaran tanpa memancarkan sinyal radar akan meningkatkan keamanan sistem hanud dari incaran rudal anti radiasi pesawat tempur lawan.

Sebagai komponen tempur yang sifatnya mobile, AF902 dapat digelar dan siap menjalankan peran tempur dalam waktu delapan menit, dan jika diperintahkan dapat meninggalkan posisi tempur untuk bergerak ke posisi lain dalam waktu kurang dari lima menit.

Dalam menjalankan misi hanud, unit AF902 diawaki oleh dua operator. Kedua awak berada di dalam box shelter yang mengoperasikan konsol pengendali tembakan dan pantauan kondisi radar. Untuk memudahkan tugas operator, user interface pada layar dibuat user friendly dan mampu menghadirkan situasi serta kondisi real time pada area operasi. Nah, perangkat radar, sensor TV/infra red dan antena komunikasi, kesemuanya disematkan pada bagian atas shelter.

AF902_Fire_control_search_tracking_radar_China_Chinese_army_defense_industry_military_technology_line_drawing_blueprint_002Secara teknis, AF902 FCS dilengkapi dengan paket advanced X-band search radar, C-band search/tracking radar, Ka-band tracking radar with TV/IR tracking system, IFF (identification friend or foe), dan berbagai perangkat sensor elektro optic keluaran terbaru. Racikan hardware diatas, disajikan pihak manufaktur, yakni Norinco (China North Industries Corp) untuk siap dan mampu menghadapi ancaman multi target dengan akurasi tinggi, termasuk kesiapan menghadapi jamming dalam skema perang elektronik.

Secara kemampuan, X-Band search radar maksimum dapat mendeteksi sasaram berupa jet tempur dalam jarak 22 km, dan bisa mendeteksi datangnya rudal jelajah pada jarak 9 km. Sementara C-Band search and tracking radar bisa mendeteksi keberadaan jet tempur dari jarak 32 km, dan 13 km untuk kedatangan rudal jelajah. Lalu lapisan radar berikutnya, Ka-Band tracking radar maksimum bisa mendeteksi jet tempur dari jarak 15 km dan 6 km untuk identifiksi rudal jelajah.

Ruang konsol kendali AF902.Ruang konsol kendali AF902.

Meski kodaranya berupa FCS dengan dukungan radar pemburu, pada prakteknya AF902 dapat saling berkoordinasi, hingga local photo sharing dengan sistem komando operasi lainnya, bahkan mendukung koneksi dengan radar sipil, asalkan data link yang bakal digunakan sudah disiapkan terlebih dahulu. Militer Cina sendiri telah menggunakan AF902 untuk melindungi obvit, dalam gelarannnya, satu unit AF902 dipersiapkan untuk meng-handle empat kanon Type 90/35 mm dan dua peluncur rudal PL-9C.

Meski AF902 diproduksi oleh Norinco, seperti yang sudah-sudah, Cina mengambil basis produksinya berdasarkan lisensi dari Oerlikon Contraves dengan label Skyguard Radar. Bila kelak Kemhan jadi memboyong kanon Type 90/35 mm dan rudal PL-9C, maka dipastikan sistem integrasi AF902 juga bakal ikut diboyong ke Tanah Air. (Gilang Perdana)

   Indomiliter  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.