Selasa, 08 Maret 2016

Empat Sukhoi Kembali dari Jakarta ke Makassar

Usai KTT OKI[CNN Indonesia/Abraham Utama]

Empat pesawat tempur Sukhoi yang dioperasionalkan Skadron Udara 11 segera kembali ke Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Tenggara, dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (8/3).

Empat jet tempur tersebut ditempatkan di Jakarta pekan lalu sebagai bagian dari unsur tangkap sergap Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Oraganisasi Kerja Sama Islam.

"Kami akan segera kembali ke Makassar," ujar Komandan Operasi Tangkap Sergap, Letnan Kolonel (Pnb) Vincentius Endi Putra kepada CNNIndonesia.com di Jakarta, siang tadi.

Selama di Jakarta, empat pesawat tempur buatan pabrikan asal Rusia itu ditugaskan untuk mengawal dan menjaga keamanan perjalanan para kepala negara yang menjadi peserta KTT OKI.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna pada kesempatan yang sama menuturkan operasi sergap tangkap selesai karena sejumlah tamu KTT OKI yang berstatus very very important person telah meninggalkan wilayah udara Indonesia.

"Semua kepala negara sudah kembali ke negara mereka," kata Agus.

Menurut Vincent, skadron udaranya memang kerap diserahi kewajiban penting terkait pertahanan udara nasional.

Tahun lalu misalnya, mereka ditempatkan selama beberapa pekan di Lanud Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, untuk menindak pesawat tak berizin negara asing.

KTT OKI berakhir kemarin. Forum itu menghasilkan resolusi dan deklarasi untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Peserta konferensi juga sepakat membiokot produk Israel sebagai tekanan pada negara itu untuk mengakhiri penjajahan di Palestina.

Presiden Joko Widodo mengatakan, resolusi yang disepakati menegaskan komitmen OKI dalam mendukung Palestina dan Al-Quds Al-Sharif serta Deklarasi Jakarta yang memuat langkah konkret pimpinan dunia Islam.

"OKI mengutuk tindakan Israel, menyerukan diakhirinya penjajahan Israel dan pembentukan negara Palestina atas dasar two state solution," ujar Jokowi.

KTT OKI dihadiri perwakilan 56 negara yang terdiri dari kepala negara, kepala pemerintahan, pangeran, dan menteri. (abra)

  CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.