Kamis, 07 April 2016

[Dunia] Bunuh Diri di Kalangan Militer AS Terus Meningkat

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCZwOq-3GtDQLFjlk8x98WNg6L0znMR9pJaYops289z8TF07RmVURBz_ogYXgwTjtMeT5OC6vKscJPWILt-t25dsjcZNIQM4_DafI9YC0iy96-2uNBhU6vV9RbrS_uDh2Jm6U9zHohmo4/s1600/KOMODO+-+GM.gifAFP PHOTO/FILES

Tingkat bunuh diri di kalangan personel militer Amerika Serikat terus meningkat. Tahun lalu, nyaris 500 personel aktif dan cadangan dalam militer AS bunuh diri.

Dalam laporan terbarunya seperti dilansir News.com.au, Rabu (6/4/2016), Departemen Pertahanan AS alias Pentagon menyebutkan bahwa 265 tentara yang aktif bertugas di Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Korps Marinir bunuh diri pada tahun 2015. Adapun di kalangan tentara cadangan, tercatat 210 kasus bunuh diri tahun lalu.

Sebelumnya pada tahun 2011, tercatat sebanyak 145 kasus bunuh diri di kalangan tentara. Sejak itu jumlah kasus bunuh diri terus meningkat hingga pada tahun 2012, jumlahnya mencapai 321 kasus.

"Pencegahan bunuh diri tetap menjadi prioritas utama, dan Departemen akan terus melakukan upaya-upayanya untuk mengurangi kematian akibat bunuh diri di kalangan para anggota militernya," kata juru bicara Pentagon, Hermes Gabrielle.

"Mengurangi risiko bunuh diri memerlukan iklim yang mendorong para anggota militer untuk mencari bantuan, mengurangi akses ke alat-alat mematikan dan memperluas komunikasi dan kesadaran para anggota militer dan keluarga mereka," imbuhnya.

Menurut Pentagon, peningkatan kasus bunuh diri di militer sebagian besar terjadi di Angkatan Darat, di mana 120 kasus bunuh diri dilaporkan tahun 2015 lalu, angka yang sama pada tahun 2013 dan turun dari 124 kasus pada tahun 2014.

Tingkat bunuh diri di Angkatan Darat pada tahun 2012 nyaris mencapai 30 kasus bunuh diri per 100.000 tentara, jauh di atas tingkat nasional sebesar 12,5 per 100.000 pada tahun 2012. Keterlibatan militer AS yang terus-menerus dalam perang di negara-negara lain dan kurangnya perawatan yang memadai untuk para veteran yang pulang ke Amerika, kerap disebut sebagai alasan utama meningkatnya kasus bunuh diri tersebut. (ita/ita)

  detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.