Jumat, 29 April 2016

Jokowi Bersedia Kunjungi Serbia

Presiden Tomislav SenangPresiden Joko Widodo. (BSMH)

P
residen Republik Serbia Tomislav Nikolić mengaku senang setelah mendapat jawaban Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berkunjung ke Serbia.

Presiden Tomislav menyatakan kunjungan Presiden Jokowi ke Serbia merupakan wujud kedekatan kedua negara untuk mempererat persahabatan Indonesia-Serbia.

Presiden Tomislav adalah pemimpin pertama negara itu yang berkunjung ke Indonesia dalam 58 tahun terakhir. Dia datang ditemani Ibu Negara Dragica Nikolić.

Saya mengajak, saya mengundang Bapak Presiden Joko Widodo untuk datang ke Serbia. Dan, saya sangat senang karena Bapak Presiden Joko Widodo sudah menyanggupi kunjungan itu,” kata Presiden Tomislav saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/4).

Dia mengatakan, "Serbia selalu memosisikan diri untuk meningkatkan hubungan yang baik, khususnya di bidang ekonomi. Saya sangat senang adanya inisiatif untuk saling mengunjungi dan memperkuat kerja sama Serbia-Indonesia,” kata Presiden Tomislav.

Presiden Tomislav mengaku sangat mengapresiasi hubungan persahabatan Serbia-Indonesia. Hubungan baik ini, lanjutnya, menjadi tradisi sekaligus wujud solidaritas kedua negara, yang merupakan bagian dari Gerakan Non Blok.

Keterikatan itu menjadi sumber penting untuk menjalin hubungan bilateral, khususnya di bidang ekonomi. Serbia selalu berterima kasih kepada Indonesia karena bantuan yang diberikan saat terjadi bencana banjir pada tahun 2014,” katanya.

Republik Serbia adalah negara yang terletak di tenggara dan pusat Eropa. Pada 2003-2006, Serbia bergabung dengan Montenegro dalam wadah persemakmuran, Uni Negara Serbia dan Montenegro dengan ibukota Beograd.

Serbia berbatasan dengan Hungaria di utara, Rumania dan Bulgaria di timur, Republik Makedonia dan Albania di selatan, Montenegro, Kroasia, dan Bosnia-Herzegovina di sebelah barat.

 Tidak Mengakui Kosovo sebagai Negara 

Presiden Republik Serbia Tomislav Nikolić mengapresiasi sikap tegas Pemerintah Republik Indonesia (RI) yang tidak mengakui keberadaan negara Kosovo.

Atas nama rakyat Serbia dan saya, saya ingin menyampaikan terima kasih karena faktanya, Indonesia tidak mengakui Kosovo di Bank Dunia,” kata Presiden Tomislav saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/4).

Kosovo adalah sebuah negara republik yang secara de facto merdeka di sebelah tenggara Eropa. Sebelumnya, Kosovo merupakan salah satu provinsi di Serbia, yang berada di bawah administrasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Pada 17 Februari 2008, Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan secara sepihak, yang ditentang Serbia. Sejumlah negara Barat, seperti Albania, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Turki mengakui kemerdekaan Kosovo dengan ibukota Pristina. Sebaliknya, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Rusia, dan Serbia menolak kemerdekaan Kosovo.

Presiden Tomislav mengatakan, penolakan Indonesia mencerminkan dukungan negeri ini bagi kedaulatan dan teritori Republik Serbia.

"Saya ingin berterima kasih atas fakta Indonesia menolak penerimaan Kosovo di UNESCO,” katanya.

  Berita Satu  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.