Sabtu, 30 April 2016

KSAL kunjungi "Submarine Command Team Trainer" Kolatarmatim

http://img.antaranews.com/new/2015/09/ori/20150916antarafoto-simposium-keamanan-internasional-160915-sgd-4kasal.jpgKSAL, Laksamana TNI Ade Supandi (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi mengunjungi "Submarine Command Team Trainer" (SCTT) di Komando Latihan Armada RI Kawasan Timur (Kolatarmatim), Ujung, Surabaya, Jumat.

SCTT yang memiliki alat simulasi kapal selam itu telah diserahterimakan dari Asisten Logistik (Aslog) KSAL Laksda TNI Mulyadi kepada Pangarmatim Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto di tempat yang sama pada 22 April 2016.

Dalam kunjungan yang disambut Kasarmatim Laksamana Pertama (Laksma) TNI Mintoro Yulianto mewakili Pangarmatim itu, KSAL didampingi Asisten Personel (Aspers) KSAL Laksda TNI Djoko Teguh Wahojo dan Kepala Dinas Pengadaan Angkatan Laut (Kadisadal) Laksma TNI Prasetya Nugraha.

Rombongan mengawali kunjungan dengan meninjau "Cubicle Sonar" di Gedung SCTT yang pada pembangunan Tahap I telah ter-instal dengan sistem Sonar Simulator.

Pada Cubible Sonar ini terdapat beberapa peralatan berupa satu unit Server Simulator, dua unit Instructor Control Console, serta 12 display monitor yang berfungsi untuk mengendalikan jalannya skenario latihan.

Selain itu, ada enam unit Sonar Console Simulator yang berfungsi sebagai console operator Sonar dalam mendeteksi dan menganalisa propagasi bawah air.

Ada pula, satu unit Simulator SCS (Submarine Control Simulator) untuk mengendalikan pergerakan kapal sendiri (Own Ship) untuk mengubah haluan, cepat dan kedalaman, serta satu unit Periscope Simulator.

Dalam peninjauan tersebut, prajurit Satuan Kapal Selam (Satsel) Koarmatim dipimpin oleh Letkol Laut (P) Widya Poerwandanu selaku Komandan KRI Nanggala-402 menampilkan latihan analisa kontak Sonar dengan skenario kapal selam menyelam pada kedalaman 30 meter.

KRI itu mendapatkan kontak Sonar dari beberapa baringan yang berbeda, lalu dilaksanakan analisa terhadap kontak tersebut sehingga akan diperoleh data tentang Baringan, Jarak, Cepat, Halu, Jumlah Shaft, Jumlah Blades dan dapat diidentifikasi jenis dari kontak tersebut, kemudian akan dinyatakan sebagai sasaran atau target.

Setelah peninjauan itu, KSAL berharap kerja sama antara TNI AL dengan PT Pustaka Strategik, sebagai representasi dari pabrik pembuat Rheinnmetall Defence Electronic GMBH, Jerman, akan semakin meningkat.

Dalam pengerjaan SCTT Tahap II dan Tahap III dapat diselesaikan sesuai dengan rencana, sehingga dalam pengembangan teknologi simulasi kapal selam ini kemampuan prajurit TNI AL menjadi lebih profesional saat mengawaki kapal selam di medan sesungguhnya.

"SCTT dimaksudkan untuk melatih para pengawak alutsista khususnya yang berhubungan dengan Submarine agar lebih terlatih dan mumpuni, sehingga apabila suatu saat dihadapkan dengan medan sesungguhnya baik dalam latihan maupun di medan pertempuran sudah terlatih," katanya.

  ♚ antara  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.