Selasa, 05 April 2016

Mengenal Lima Alat Intai Canggih

Andalan TNIPesawat intai dengan sebutan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) menjadi teknologi yang paling pesat perkembangannya di dunia. Selain bisa digunakan untuk keperluan sipil, alat ini juga bisa bermanfaat untuk keperluan militer, antara lain, untuk memata-matai peta kekuatan musuh atau negara yang berpotensi menjadi ancaman kedaulatan Indonesia.

Berikut lima alat intai milik prajurit TNI :
 

https://img.okezone.com/content/2016/04/04/337/1353681/mengenal-lima-pesawat-intai-canggih-andalan-tni-8hvewyQlbg.png

Microdrone MD4-1000

Microdrone MD4-1000 adalah drone yang bisa diandalkan dalam misi di daerah konflik. Drone dengan empat baling-baling buatan Jerman ini sangat sangat lihai melakukan pengintaian di daerah rawan konflik.

Drone ini mampu bertahan di suhu -10 hingga 50 derajat celsius dan dapat terbang selama 90 menit dengan speed 12 meter per detik. Sedangkan untuk pengendalian, drone ini mampu terbang 500 meter dari pengendali. Namun, dengan waypoint GPS jarak jangkaunya mampu mencapai radius 40 km.

Rajawali 350

Rajawali 350

Rajawali 350 drone berukuran besar dengan bobot mencapai 120 kg yang wujudnya menyerupai helikopter. Drone yang mengadopsi mesin turbin berkekuatan 25 Kw ini memiliki radius operasi 120 km dengan ketinggian mencapai 4.500 meter.

Drone Rajawali 350 berbobot 210 kg dan memiliki kecepatan jelajah 114 km/jam. Sedangkan ketinggian maksimal yang mampu dicapainya 5,8 km dari permukaan tanah.

Aerostar TUAV

Aerostar TUAV

Pesawat intai tanpa awak Aerostar pertama kali masuk dan diperkenalkan ke publik pada tahun 2012. Drone miliki TNI AU ini panjangnya mencapai 4,5 meter dan lebar 6,5 meter.

Drone berbobot 210 kg ini dapat menanjak 304m/menit, maksimum cruise speed 203km/jam, kecepatan jelajah 114 km/jam. Sedangkan ketinggian maksimal 5,8 km dari permukaan tanah dan memiliki jangkauan 200 km, untuk beroperasi selama 12 jam.

Hugin 1000 AUV

Hugin 1000 AUV

Drone Hugin 1000 AUV memiliki wujud seperti kapal selam namun tidak berawak. Drone TNI AL ini mampu menyelam dan mengirimkan data pada kedalaman maksimal 3.000 meter.

Fungsinya drone ini memetakan situasi bawah laut dan mengirimkan apa saja yang terdeteksi secara akurat. Hugin 1000 AUV bisa dipakai mendeteksi keberadaan ranjau, atau benda berbahaya lainnya di dalam laut. Indonesia, Polandia dan Italia merupakan negara yang menggunakan drone canggih ini.

Super Drone

Super Drone

Super Drone merupakan pesawat tanpa awak dengan enam meter dan lebar empat meter. Drone TNI AD ini mampu bekerja di perbatasan dengan durasi 6-9 jam.

Drone berbobot 120 kg ini mampu membawa muatan seperti kamera hingga mencapai 45 kg.

  Okezone  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.