Sabtu, 30 April 2016

Serangan Udara Filipina Tewaskan 14 Militan Abu Sayyaf

Ilustrasi (BBC World)

Militer Filipina melancarkan serangan udara terhadap posisi kelompok Abu Sayyaf di Gunung Sinumaan, Sulu. Sedikitnya 14 anggota Abu Sayyaf tewas dalam serangan udara itu.

Seperti dilansir media Filipina, Inquirer.net, Jumat (29/4/2016), pasukan pemerintah Filipina menghujani anggota kelompok Abu Sayyaf dengan tembakan artileri. Pesawat tempur dan helikopter militer Filipina terbang rendah di atas hutan setempat dan menjatuhkan bom ke lokasi yang diyakini sebagai persembunyian militan Abu Sayyaf.

Di lokasi yang sama, diyakini Abu Sayyaf menyandera sekitar 20-an warga negara asing. Namun ketika serangan udara dilancarkan, tidak ada tanda-tanda para sandera di lokasi. Serangan udara ini dilancarkan selang 4 hari setelah sandera asal Kanada, John Ridsdel dipenggal Abu Sayyaf.

"Sebagai dampak dari bombardir tersebut... militer berhasil menduduki lokasi yang diduduki kelompok Abu Sayyaf yang berujung temuan potongan tubuh bagian dada (milik Ridsdel)," ujar juru bicara militer Filipina, Kolonel Noel Detoyato kepada wartawan di Manila.

Berdasarkan informasi warga lokal kepada otoritas Filipina, sebut Detoyato, sedikitnya 14 pria bersenjata yang merupakan anggota Abu Sayyaf tewas. Tapi tidak ada penampakan jasad anggota Abu Sayyaf yang ditemukan di lokasi.

Dalam pernyataannya, Detoyato menyebut serangan udara yang digelar pada Sabtu (23/4) lalu ini, menargetkan salah satu komandan veteran Abu Sayyaf Radullan Sahiron yang bertangan satu. Detoyato menyebut serangan udara itu digelar dengan sukses.

"Yang penting adalah operasi terus berlanjut dan kami mulai meraup kemajuan dan tentara kami bertekad kuat," tegasnya.

Lebih lanjut, Detoyato menyatakan tidak ada sandera yang ditemukan di lokasi usai serangan digelar. Anggota Abu Sayyaf lainnya, sebut Detoyato, berhasil melarikan diri dari lokasi serangan.

Presiden Benigno Aquino telah bersumpah akan menghancurkan Abu Sayyaf. Menurut Aquino, sejumlah sandera termasuk satu warga Kanada, satu warga Norwegia, dan satu wanita Filipina yang diculik bersama Ridsdel dari kapal pesiar di Samal Island sekitar 7 bulan lalu, kini disandera Abu Sayyaf di Pulau Jolo, Provinsi Sulu. Kelompok yang sama juga menyandera 14 warga negara Indonesia (WNI) dan 4 warga Malaysia yang diculik baru-baru ini. (nvc/ita)
 

  detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.