Jumat, 06 Mei 2016

[Dunia] Polisi Klaim Abu Sayyaf Rawat 4 Sandera Malaysia


Dengan BaikKepala Polisi Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar. (The Star)

Kepala Polisi Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar, mengklaim kelompok Abu Sayyaf merawat empat sandera asal Malaysia dengan baik. Klaim itu bersumber dari intelijen.

Upaya sedang ditempuh untuk mengamankan pembebasan mereka," katanya, Kamis (5/5/2016). Kepala Polisi Malaysia ini menolak berbicara terlalu banyak terkait rencana polisi untuk membawa empat sandera itu pulang.

Empat sandera asal Malaysia itu adalah Wong Teck Kang, 31, Wong Hung Sing 34, Wong Teck Chii, 29, dan Johnny Lau Jung Hien, 21. Mereka diculik kelompok Abu Sayyaf di perairan Pulau Ligitan, Semporna, pada tanggal 1 April 2016.

Empat sandera itu sebelumnya sudah diancam akan dieksekusi penggal oleh Abu Sayyaf jika mereka tidak ditebus hingga akhir April 2016. Namun, setelah tenggat waktu itu habis, belum ada informasi tentang nasib mereka.

Pernyataan Khalid muncul di tengah ancaman pemenggalan terbaru dari Abu Sayyaf terhadap beberapa orang yang disandera di Jolo.

Melalui video, Abu Sayyaf mengancam akan memenggal tiga sandera, yakni warga Kanada, Norwegia dan Filipina, kecuali mereka ditebus.

Sementara itu, Khalid mengatakan bahwa polisi Malaysia hanya akan melakukan pengawalan polisi lalu lintas untuk mantan perdana menteri Mahathir Mohamad dengan catatan posisinya sebagai mantan pemimpin Malaysia bukan saat berposisi sebagai pegiat aksi anti-pemerintah.

Kami akan mempertimbangkan pengawalan polisi lalu lintas untuk Mahathir berdasarkan kasus per kasus,” katanya, seperti dilansir The Star.

 MNLF Siap Tolong Sandera Lain 
Usai Bebaskan 10 WNI dari Abu Sayyaf MNLF Siap Tolong Sandera LainKelompok Abu Sayyaf mengancam memenggal tiga sandera. (sunstar.com.ph/SITE)

Usai membantu membebaskan sepuluh warga negara Indonesia (WNI) dari penyanderaan Abu Sayyaf, Moro National Liberation Front (MNLF) Filipina siap menolong sandera tersisa lainnya.

Ketua Diplomasi dan Advokasi Perdamaian MNLF, Dr. Samsula Adju, mengatakan kepada Inquirer bahwa mereka telah mempelajari langkah-langkah untuk membantu menyelamatkan tiga sandera yang diancam akan dipenggal Abu Sayyaf. Ketiga sandera itu adalah Robert Hall asal Kanada, Kjartan Sekkingstad asal Norwegia, dan Maritess Flor asal Filipina.

Kami ingin membantu dalam pembebasan mereka,” kata Adju, yang dilansir Kamis (5/5/2016).

Tapi Adju menjelaskan bahwa MNLF tidak mempertimbangkan konfrontasi bersenjata dengan Abu Sayyaf.

MNLF akan mencoba yang terbaik lagi untuk melakukan negosiasi damai dengan pimpinan ASG (Abu Sayyaf Group) untuk menghindari pertumpahan darah dan kesalahpahaman,” katanya.

Negosiasi adalah ukuran terbaik untuk mengatasi masalah perdamaian dan keamanan provinsi. Opsi militer, saya pikir bukanlah solusi,” lanjut dia.

Dalam video terbaru yang dirilis oleh Abu Sayyaf, para sandera memohon militer Filipina untuk berhenti melakukan operasi. Para sandera mengaku membutuhkan bantuan.

Tolong berhenti menembaki kami, mencoba untuk membunuh kami. Orang-orang ini akan melakukan pekerjaan yang baik. Untuk pemerintah Kanada, saya memberitahukan pada Anda untuk memenuhi tuntutan,” kata Hall dalam video itu.

Saya tidak tahu apa yang Anda lakukan, tapi Anda tidak melakukan apa-apa bagi kami. John (Ridsdel) sudah dikorbankan, keluarganya telah hancur dan saya tidak yakin mengapa atau apa yang Anda tunggu,” lanjut Hall.

Sandera asal Filipina juga memohon bantuan serupa pada Pemerintah Presiden Aquino. Begitu juga dengan sandera asal Norwegia. (mas)

   sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.