Rabu, 18 Mei 2016

Koarmabar Latihan di Laut Cina Selatan

Diperkuat Kapal Perang KRI Slamet Riadi-352Personel TNI AL di dalam kapal

Aparat TNI AL di bawah Komando Armada RI Kawasan Barat (Armabar) di KRI Slamet Riadi-352 melakukan latihan di Laut Cina Selatan.

Latihan yang dipimpin langsung oleh Panglima Koarmabar Laksamana Muda TNI Achmad Taufiqoerrochman sekaligus bentuk pengawalan TNI AL terhadap Pulau Natuna dari ancaman pencaplokan dari negara lain. Khususnya Tiongkok yang sempat mengklaim pulau tersebut menjadi bagian kedaulatan negara mereka.

Laksamana Muda TNI Achmad Taufiqoerrochman pengungkapkan persoalan kepemilikian Pulau Natuna telah diselesaikan secara diplomasi Indonesia dan Tiongkok.

Dalam rapat tersebut, Cina mengakui kalau Natuna bagian punya Indonesia. Namun begitu, katanya, bukan berarti Indonesia lengah dengan hal ini.

"Perkembangan terkini tetap kita amati. Termasuk juga apa yang dilakukan angkatan laut di sekitaran Laut Cina Selatan," sebut Achmad Taufiqoerrochman yang dilansir dari Batam Pos (Jawa Pos Group), Selasa (17/5).

Sementara itu latihan yang diikuti personel Armabar untuk menguji kesiapan armada dan persiapan personel mulai dari Dankolak hingga Satlak untuk wilayah laut Cina Selatan.

"Apa yang menjadi kekurangan, kita perbaiki dan evaluasi dalam rapat komando ini," lanjut Laksamana Muda.

Taufiq menyebutkan saat ini Armabar memiliki tiga macam komando. Pertama komando pelaksana operasi, komando pelaksanaan dukungan serta komando pelaksanaan pembinaan.

"Ada tiga wilayah yang jadi tanggungjawab saya, yakni Samudra Hindia, Selat Malaka dan Laut Cina Selatan," jelasnya.

KRI Slamet Riyadi 352 merupakan kapal kedua dari kapal perang Perusak Kawal Berpeluru Kendali kelas Ahmad Yani milik TNI AL.

Dinamai menurut Slamet Riyadi, salah seorang pahlawan nasional. Kapal ini termasuk Fregat kelas Leander dengan sedikit modifikasi dari disain RN Leander asli.

Untuk diketahui, KRI Slamet Riyadi dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan modern untuk mengawal wilayah kedaulatan Indonesia.

Termasuk di antaranya 8 Peluru Kendali, 4 Peluru kendali peluncur Simbad laras ganda sebagai pertahanan anti serangan udara dan satu Meriam OTO-Melara 76/62 compact.

"Selain itu kapal ini dilengkapi dua Senapan mesin 12,7 mm, 12 Torpedo Honeywell Mk. 46, dengan jangkauan 11 km kecepatan 40 knot dan hulu ledak 44 kg. Berkemampuan anti kapal selam dan kapal permukaan," jelas Taufiq disela-sela pengenalan KRI Slamet Riyadi 352. (rng/iil/JPG)
 

  Jawapos  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.