Sabtu, 07 Mei 2016

[RIP] Serangan Udara Hantam Kamp Pengungsi Suriah

28 TewasFoto yang beredar menunjukkan kamp pengungsi Suriah luluh lantak akibat serangan udara (Al Arabiya)

Sebuah serangan udara menghantam kamp pengungsi di Suriah utara dekat perbatasan Turki. Serangan ini menyebabkan sedikitnya 28 orang tewas. Serangan udara ini terjadi di tengah gencatan senjata 48 jam di Aleppo.

Menurut kelompok pemantau Obeservatorium Suriah untuk HAM (SOHR), serangan udara menghantam kamp pengungsi dekat Sarmada, provinsi Idlib, yang dikendalikan oleh kelompok Front al-Nusra.

Kepala SOHR, Rami Abdel Rahman mengatakan, perempuan dan anak-anak termasuk di antara 28 warga sipil yang tewas sementara 50 lainnya terluka dikutip dari Al Arabiya, Jumat (6/5/2016).

Sedangkan direktur kantor berita pro-pemberontak Shahba Press yang berbasis di Aleppo, Mamun al-Khatib mengatakan, "pesawat rezim" menembakkan rudal ke arah kamp di desa Al-Kammouna. "Dua rudal jatuh di dekat kamp menyebabkan orang panik dan dua lagi jatuh yang menyebabkan selusin tenda terbakar," katanya.

Sebuah gambar yang beredar di dunia maya menunjukkan para pekerja darurat memadamkan api di antara tenda-tenda biru dan putih yang rusak akibat serangan udara tersebut. Khatib mengatakan, mereka yang berada di kamp pengungsi itu adalah orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran di utara provinsi Aleppo. (ian)
Damaskus Bantah Serang Kamp Pengungsi di IdlibSeorang sumber di militer Suriah mengatakan, pihaknya tidak melakukan serangan terhadap sebuah kamp pengungsi yang berada di wilayah Idlib. (Reuters)

Seorang sumber di militer Suriah mengatakan, pihaknya tidak melakukan serangan terhadap sebuah kamp pengungsi yang berada di wilayah Idlib. Setidaknya 28 orang tewas dalam serangan tersebut.

Sumber itu mengatakan, pasukan pemerintah Suriah sudah tidak lagi beroperasi di wilayah yang berdekatan dengan perbatasan Turki tersebut, selama kurang lebih satu pekan terakhir.

"Militer Suriah tidak melakukan serangan di kamp pengungsi di Idlib. Operasi militer dan artileri belum beroperasi di sana selama sekitar satu minggu. Tuduhan terhadap tentara Suriah tidak beralasan," ucap sumber tersebut, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (6/5).

Sebuah serangan udara yang dilancarkan oleh jet yang pada awalnya diduga milik pemerintah Suriah menghantam sebuah kamp pengungsi di kota Idlib. Wanita dan anak-anak turut menjadi korban dalam serangan tersebut.

Bantahan senada juga dilontarkan oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS). DImana, menurut Gedung Putin tidak ada satupun pesawat anggota koalisi yang beroperasi di di Idlib saat serangan itu terjadi. (esn)
Bukan Anggota Koalisi yang Serang Kamp IdlibJuru bicara Gedung Putih, John Earnest menyatakan, bahwa sepengetahuan dirinya, saat serangan itu terjadi tidak ada satupun jet tempur AS ataupun jet tempur koalisi pimpinan AS yang melakukan operasi di Idlib. (Istimewa)

Pihak Gedung Putin turut angkat bicara mengenai serangan udara yang menghantam kamp pengungsi di Idlib, Suriah. Gedung Putin menuturkan, bukan pihaknya yang melakukan serangan udara tersebut.

Juru bicara Gedung Putih, John Earnest menyatakan, bahwa sepengetahuan dirinya, saat serangan itu terjadi tidak ada satupun jet tempur AS ataupun jet tempur koalisi pimpinan AS yang melakukan operasi di Idlib.

"Anda harus mengkonfirmasi kepada Departemen Pertahanan AS soal hal ini. Tapi, saya percaya ini benar: tidak ada pesawat AS atau koalisi yang beroperasi di wilayah tersebut, terutama karena upaya kami berfokus pada ISIS," ucap Earnest, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (6/5).

Sebelumnya, pemerintah Suriah juga turut membantah bahwa merekalah yang melakukan serangan yang menewaskan 28 orang tersebut. Menurut sumber militer Suriah, mereka sudah sepekan tidak beroperasi di wilayah idlib.

"Militer Suriah tidak melakukan serangan di kamp pengungsi di Idlib. Operasi militer dan artileri belum beroperasi di sana selama sekitar satu minggu. Tuduhan terhadap tentara Suriah tidak beralasan," ucap sumber tersebut. (esn)
Serangan di Idlib Adalah Kejahatan PerangWakil Seketaris Jenderal PBB bidang kemanusiaan, Stephen O'Brien menuturkan, serangan yang terjadi di Idlib, Suriah masuk dalam kategori kejahatan perang. (Reuters)

Wakil Seketaris Jenderal PBB bidang kemanusiaan, Stephen O'Brien menuturkan, serangan yang terjadi di Idlib, Suriah masuk dalam kategori kejahatan perang. Setidaknya 28 orang tewas dalam serangan itu.

Dalam sebuah pernyataan, O'Brien mendesak untuk segera dilakukan penyidikan terhadap serangan yang menghantam wilayah di dekat perbatasan Turki-Suriah itu. Jika terbukti serangan ini disengaja, lanjut O'Brien, maka serangan ini memang merupakan sebuah kejahatan perang.

"Pemboman sebuah kamp pengungsi Suriah yang menyebabkan puluhan warga sipil tewas dan terluka dan diduga dilakukan pemerintah Bashar al-Assad bisa dianggap kejahatan perang," kata O'Brien, seperti dilansir The Guardian pada Jumat (6/5).

"Penyilidikan harus segera dilakukan. Jika serangan tidak senonoh ini diketahui memang secara sengaja menyerang struktur sipil, ini bisa dianggap sebagai kejahatan perang," sambungnya.

Belum diketahui secara pasti pihak mana sebenarnya yang melakukan serangan itu. pemerintah Suriah membantah bahwa merekalah yang melakukan serangan itu, dan menuturkan militer Suriah sudah satu pekan tidak beroperasi di wilayah Idlib.

Bantahan serupa juga dilontarakan oleh Amerika Serikat (AS). Juru bicara Gedung Putih, John Earnest menyatakan saat serangan itu terjadi tidak ada satupun jet tempur AS, ataupun jet tempur koalisi pimpinan AS yang melakukan operasi di Idlib. (esn)
Tidak Alasan yang Bisa Benarkan Serangan di IdlibPemerintah Amerika Serikat (AS) menilai tidak ada satupun alasan yang bisa membenarkan serangan terhadap kamp pengungsi di kota Idlib, Suriah. (Reuters)

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menilai tidak ada satupun alasan yang bisa membenarkan serangan terhadap kamp pengungsi di kota Idlib, Suriah. Alasannnya, wilayah tersebut bukanlah wilayah konflik, karena hanya didiami oleh pengungsi.

"Tidak ada alasan untuk membenarkan serangan udara terhadap warga sipil tak berdosa yang sudah pernah meninggalkan rumah mereka untuk menghindari kekerasan," kata juru bicara Gedung Putih, John Earnest dalam sebuah pernyataan.

"Orang-orang ini dalam situasi yang paling putus asa, dan tidak ada pembenaran untuk melakukan aksi militer yang menargetkan mereka," sambungnya, seperti dilansir ITV pada Jumat (6/5).

Sebuah serangan udara menghantam kamp pengungsi di Suriah utara dekat perbatasan Turki. Menurut kelompok pemantau Obeservatorium Suriah untuk HAM (SOHR) serangan ini menyebabkan sedikitnya 28 orang tewas.

Kepala SOHR, Rami Abdel Rahman mengatakan, perempuan dan anak-anak termasuk di antara 28 warga sipil yang tewas sementara 50 lainnya terluka.

Gedung Putih sendiri sebelumnya mengatakan bahwa bukan AS, atau anggota koalisi AS yang melakukan serangan tersebut. Sebab, menurutnya saat serangan itu terjadi tidak ada jet AS atau anggota koalisi AS yang melakukan operasi di sekitar wilayah Idlib. (esn)

  sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.