Selasa, 28 Juni 2016

[Dunia] Senjata CIA untuk Pemberontak Suriah Dijual di Pasar Gelap

http://images.cnnindonesia.com/visual/2014/11/01/9c01a893-0f28-457c-865e-cdb6a3b62846_169.jpg?w=650Berbagai senjata yang dikirim oleh Badan Intelijen Amerika Serikat untuk sejumlah kelompok pemberontak di Suriah dicuri dan dijual di pasar gelap. (Reuters/Hosam Katan)

Berbagai senjata yang dikirim oleh Badan Intelijen Amerika Serikat, CIA, dan Arab Saudi melalui Yordania untuk sejumlah kelompok pemberontak yang didukung AS di Suriah dilaporkan dicuri oleh operasi intelijen Yordania dan dijual di pasar gelap.

Media AS, The New York Times, pada Minggu (26/6), mengutip sejumlah sumber dari pemerintahan AS dan Yordania, melaporkan bahwa beberapa senjata yang dicuri digunakan dalam penembakan pada November lalu, yang menewaskan dua warga AS dan tiga lainnya di fasilitas pelatihan polisi yang didanai AS di ibu kota Amman.

Dalam insiden itu, seorang petugas Yordania menembak mati dua kontraktor keamanan pemerintah AS, seorang pelatih militer asal Afrika Selatan dan dua warga Yordania. Petugas Yordania itu kemudian tewas dalam drama adu tembak oleh pihak berwenang Yordania.

Fasilitas pelatihan polisi itu didirikan di pinggiran Amman menyusul invasi AS ke Irak untuk membantu pembangunan kembali sistem dan pasukan keamanan usai perang yang menghancurkan negara itu. Fasilitas itu juga digunakan untuk melatih polisi Otoritas Palestina.

Penggunaan senjata curian ini terhenti hanya beberapa bulan lalu menyusul adanya laporan dari pemerintah AS dan Saudi. Pencurian senjata bernilai jutaan dolar yang terungkap dalam investigasi bersama antara New York Times dan Al Jazeera ini menyoroti tak tertibnya program pelatihan dan persenjataan berbagai kelompok pemberontak Suriah oleh CIA dan Pentagon, meski pemerintahan AS di bawah Presiden Barack Obama berupaya agar program itu berjalan di bawah pengawasan yang ketat.

New York Times melaporkan bahwa pencurian itu, termasuk sejumlah senapan serbu Kalashnikov, mortir dan granat berpeluncur roket, telah menyebabkan banjir senjata baru di pasar gelap. Menurut sumper pemerintahan Yordania, dalang pencurian senjata ini menggunakan uang hasil penjualan senjata untuk membeli sejumlah ponsel iPhone, mobil SUV, dan berbagai barang mewah.

Hingga saat ini CIA belum memberikan keterangan resmi terkait terungkapnya pencurian ini. (ama/stu)

 ♖ CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.