Selasa, 28 Juni 2016

KKP Minta 'Jatah' Satelit BRI

Untuk Apa Saja ? https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY7Fe-b3IZe0uZTEbEv0cyhOhsu5DEgauj-dHhyphenhyphendirTBF3w_fo7bCeaaVF-uusjUKdec7HmdJMk0Ux3CK6Kd4poJhAWjQsUywPOpNM6M8S6wgAe_W-PY_hF2hhZzLUAABn2BQn8qVVEc4s/s280/ANT-201606-002991.jpgPeluncuran Satelit BRISat di Perancis [google] ♣

M
enteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menyatakan berminat memakai jatah 1 slot transponder pada satelit milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Tbk), yaitu BRIsat.

Satelit ini memiliki 45 buah transponder. Dari jumlah itu, sebanyak 4 transponder diserahkan kepada negara lewat Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Kami sudah melayangkan surat ke BRI (Bank BRI sebagai pemilik BRIsat) yang menyatakan bahwa kami berminat untuk mengisi salah satu slot yang ada," kata Susi kepada detikFinance di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, pekan lalu.

Untuk apa transponder yang diminta oleh Susi?

KKP akan memanfaatkan jaringan satelit tersebut untuk mendukung pengawasan wilayah perairan di Indonesia.

"Untuk memberikan citra (foto satelit) perairan di Indonesia. Sehingga kita bisa mengetahui posisi kapal berkumpul. Dan bila ada kegiatan yang mencurigakan kita bisa langsung bergerak," ujar Sekretaris Jenderal KKP, Sjarif Widjaja, dalam kesempatan yang sama.

Selain untuk pengawasan, pemanfaatan satelit juga akan diarahkan untuk mendukung kegiatan telekomunikasi.

"Terutama untuk menginformasikan kondisi cuaca kepada nelayan yang sedang melaut. Kalau komunikasi pakai telepon biasa itu sulit. Tapi kalau pakai telepon satelit, itu akan lebih andal," tegas dia. (dna/wdl)

  detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.