Kamis, 23 Juni 2016

Polisi Tangkap Penghapus Jejak Kelompok Santoso

Polisi menangkap anak buah Santoso yang bertugas menghapus jejak kelompok ini. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Tim Satuan Tugas Operasi Tinombala kembali menangkap seorang anggota Mujahidin Indonesia Timur, kelompok radikal di Poso, Sulawesi Tengah.

Kepala Kepolisian Daerah Sulteng Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi, Rabu (22/6), mengatakan, terduga teroris bernama Samil ini ditangkap Kamis pekan lalu.

Menurut Rudy ini adalah salah satu pengawal pemimpin kelompok radikal Poso, Santoso alias Abu Wardah.

"Tertangkap satu karena memang sedang sakit. Dia bergandengan selalu dengan Santoso," kata Rudy di kediaman Komisaris Jenderal Tito Karnavian, Jakarta.

Dari hasil pemeriksaan terhadap Samil diketahui, dia berperan sebagai penghapus jejak para rekan-rekannya ketika berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Dengan tertangkapnya si tersangka, kata Rudi, polisi bisa mengetahui bagaimana cara Santoso cs menyelamatkan diri dari kejaran petugas. Karena itu, polisi kini mulai mengubah taktik pengejaran.

Rudy enggan menjelaskan rinci karena hal itu bersifat teknis. Walau demikian, dia memberi sinyal petugas akan bergerak lebih senyap untuk memburu para teroris, hingga tenggat waktu 8 Agustus nanti.

"Santoso menghindari kami, cukup berhenti di hutan lebat, diam. Dia masuk ke hutan lebat, diam, kami sudah tidak tahu," ujarnya.

Santoso adalah orang yang diyakini bertanggungjawab atas serangkaian aksi teror pada masyarakat dan kepolisian satu dekade ini. Dia kini berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS yang aktif di Timur Tengah.

Kini, kata Rudi, kelompok pimpinan Santoso sudah tinggal tersisa 21 orang. Meski kerap menghadapi perlawanan, dia berharap gerombolan bersenjata itu bisa ditangkap hidup-hidup. (sur)
 

  CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.