Kamis, 02 Juni 2016

RI Terlibat Rencana Konferensi Perdamaian Israel-Palestina

http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/1450363737.jpgJuru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arrmanatha Nasir. (Istimewa)

J
uru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) Arrmanatha Nassir atau Tata mengungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudai akan turut serta dalam pembahasan rencana konferensi perdamaian Israel dan Palestina di Paris, pada 3 Juni 2016.

Ibu menlu (Retno LP Marsudi) akan ke Paris atas undangan dari Pemerintah Prancis untuk pertemuan tingkat menteri terkait acara Konferensi Perdamaian Israel-Palestina. Namun belum ada tanggal pelaksanaan, diperkirakan sekitar paruh kedua 2016, itu pun belum confirmed. Itu tergantung bagaimana kita membahas elemen-elemen di pertemuan ini,” kata Tata di Jakarta, Rabu (1/6).

Menurut Tata, konferensi perdamaian tersebut merupakan inisiatif dari Prancis yang ingin kembali melanjutkan proses perundingan perdamaian Israel dan Palestina, yang sempat terhenti pada 2014. Selain itu, pada pertemuan 3 Juni, Prancis akan menggalang dukungan masyarakat internasional untuk bersatu atas solusi dua negara.

Pertemuan itu akan dihadiri sekitar 20 negara, seperti Amerika Serikat (AS), Rusia, Tiongkok, Inggris, Belanda, Swedia, Norwegia, Swiss, Italia, Irlandia, Kanada, Polandia, Arab, Spanyol, Turki, Yordania dan Maroko.

Namun, tidak hanya diikuti oleh negara-negara yang diundang saja melainkan juga ada tiga organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Eropa (UE), dan Liga Arab.

Tata menambahkan bahwa para peserta yang diundang Prancis adalah pihak-pihak yang selama ini secara aktif mendorong perdamaian kedua negara dan memberi bantuan kepada Palestina.

Contohnya negara kita yang selalu mendorong upaya perdamaian di berbagai forum internasional,” ungkap Tata.

Sebelumya, Presiden Prancis Francois Hollande menyampaikan, Selasa (17/5), bahwa pelaksanaan konferensi proses perdamaian antara Israel dan Palestina yang sedianya digelar, pada 30 Mei 2016, di Paris, terpaksa ditunda.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) John Kerry tidak dapat hadir, pada 30 Mei sehingga konferensi ini ditunda. Konferensi tersebut akan dilangsungkan di musim panas,” ujar Hollande kepada radio Prancis, seperi dilansir dari AFP.

Menurut Hollande konferensi ini sangat penting bagi Prancis untuk mengambil inisiatif yang kuat dalam pertikaian tersebut. “Jika tidak, apa yang akan terjadi? Permukiman dan bangunan yang diserang,” tambah dia.

Kami akan bekerja dengan seluruh aktor, negara-negara besar dan negara-negara tetangga, untuk menciptakan parameter-parameter yang akan memungkinkan Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan,” pungkas Hollande.

Adapun, tanggal pelaksanaan konferensi pada 30 Mei merupakan hari libur nasional untuk memperingati Memorial Day, yaitu hari mengenang para prajurit AS yang tewas dalam peperangan.

Di sisi lain, Juru Bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengungkapkan dalam akun Twitter, bahwa pengumuman penundaan yang disampaikan Hollande merupakan bukti dari kegagalan pilihan penyelesaian damai lebih lanjut dan proyek Presiden Palestina Mahmud Abbas.

  ★ Berita Satu  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.