Minggu, 17 Juli 2016

[Dunia] Kepala Staf Militer Turki Diselamatkan

Usai Ditawan Pemberontak saat Kudeta https://img.okezone.com/content/2016/07/16/18/1439478/usai-ditawan-pemberontak-saat-kudeta-kepala-staf-militer-turki-diselamatkan-g2WKaoNWe7.jpgKepala staf militer Turki Jendral Hulusi Akar (Daily Sabah)

Kepala staf militer Turki Jenderal Hulusi Akar dilaporkan berhasil diselamatkan usai ditawan oleh pemberontak ketika mereka sedang melakukan kudeta.

Sebagaimana dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (16/7/2016), Jenderal Hulusi Akar berhasil diselamatkan oleh operasi yang dilancarkan di sebuah pangkalan udara yang berlokasi di wilayah terpencil Ankara.

Media resmi Turki tersebut mewartakan bahwa Jenderal Hulusi Akar sudah dibawa pihak militer ke lokasi yang aman saat ini.

CNN Turki mewartakan, pada awalnya Akar dijadikan sandera oleh pemberontak di markas militer di Ankara dan dipindahkan ke Markas Udara Akincilar menggunakan helikopter yang dikendalikan oleh pemberontak.

Dikabarkan, saat ini Akar akan mengambil alih komando operasi untuk melawan para komplotan yang memulai kudeta tersebut.

Selain itu dari kabar terbaru, pejabat Turki mengatakan setidaknya 1.563 tentara telah ditangkap oleh otoritas Turki usai terlibat dalam usaha kudeta yang gagal. Markas militer Turki yang sempat dikuasai oleh pemberontak kudeta dikabarkan saat ini sudah kembali dikuasai oleh pasukan pro-pemerintah. (emj)

 Turki Pecat 2.745 Hakim 


Pasca kudeta militer oleh ratusan tentara, Pemerintah Turki terpaksa mengambil langkah-langkah strategis untuk memulihkan dan menguasai kembali pemerintahan.

Pemerintah Turki dilaporkan telah memecat 2.745 orang hakim terkait aksi kudeta militer. Pemecatan itu berdasarkan keputusan dari Dewan Tinggi Hakim dan Jaksa (HSYK) Turki.

Bahkan, lima anggota HSYK sendiri juga ikut dipecat. Informasi tersebut diperoleh dari laporan media lokal di Turki. Demikian sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (16/7/2016).

Meskipun kondisi di Turki sudah berangsur pulih, tapi tindakan strategis tampaknya harus segera diambil oleh Pemerintah Turki untuk mengendalikan pemerintahan.

Keputusan itu adalah bagian dari janji Presiden Erdogan untuk melawan segala tindakan kudeta yang melawan pemerintah sah Turki.

 100 Perwira Militer Kembali Ditahan Polisi Turki 
Penahanan 100 tentara Turkli kembali terjadi (Foto: Reuters)Penahanan 100 tentara Turkli kembali terjadi (Reuters)

Petugas kepolisian Turki kembali menahan lebih dari 100 orang perwira militer dekat pangkalan udara Diyarbakir, Turki.

Penahanan ini dilakukan setelah ratusan tentara berusaha melakukan kudeta militer terhadap Presiden Erdogan.

Pangkalan udara militer di Diyarbakir dalam satu tahun ini digunakan sebagai pusat utama operasi udara pada tahun lalu untuk melawan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Demikian sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (16/7/2016).

Pasca dilakukan kudeta militer, tidak ada saatu pun pesawat yang melakukan lepas landas atau mendarat di pangkalan udara tersebut.

Selain di Diyarbakir, sejumlah tentara juga ditahan di sejumlah pangkalan militer dekat provinsi tenggara Kurdi di Sanliurfa, Hakkari dan Bingol.

 Korban Kudeta Militer Bertambah, 2.800 Ditangkap, 265 Tewas, 1.440 Luka-luka 

Pasca dilakukan kudeta militer di Turki, korban jiwa terus bertambah dan suasana di Turki masih mencekam.

Informasi terbaru dari Perdana Menteri (PM), Binali Yildirim Turki menyebutkan bahwa insiden semalam telah menyebabkan 2.839 orang ditangkap, 265 tewas dan 1.440 orang mengalami luka-luka. Demikian sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (16/7/2016).

Menurut Yildirim, tentara yang ditangkap adalah terdiri dari prajurit biasa maupun perwira tinggi serta 20 dari perencana kudeta telah tewas dan 30 terluka dalam bentrokan semalam.

Sementara itu, laporan dari kepala staf angkatan bersenjata Umit Dundar dalam konfrensi pers menyebut lebih dari 190 warga telah tewas sejak kudeta diluncurkan.

"1.563 tentara ditahan, dan 104 militer pembelot tewas dalam bentrokan. Selain itu, 90 orang lainnya juga tewas, termasuk 41 polisi, dua tentara pro-pemerintah dan 47 warga sipil, "ujarnya.

Kendati demikian, berdasarkan informasi dari sejumlah media masa, kondisi keamanan di Turki telah berangsur pulih. Bahkan, Pemerintah Turki di bawah kepemimpinan Presiden Erdogan telah mengambil langkah strategis untuk menyelamatkan negara. (FIK)

 Jet Tempur Tembak Jatuh Helikopter Tentara Kudeta 

Sebuah jet tempur Turki menembak jatuh satu helikopter militer di atas ibu kota Ankara yang sedang digunakan komplotan yang mencoba berkudeta Turki, penyiar NTV mengatakan pada hari Sabtu.

Secara terpisah, kantor berita Anadolu yang dikelola negara Turki mengatakan 17 polisi tewas di markas pasukan khusus di Ankara.

Sementara CNN Turki melaporkan bahwa tiga bom telah dijatuhkan di luar gedung parlemen di Ankara.

Unit Intelijen Nasional Turki mengklaim telah mengalahkan para pelaku kudeta Turki. "Unit Intelijen Nasional mengumumkan para pekudeta Turki telah dikalahkan," kata Rinuh Yilmaz, press officer untuk organisasi intelijen nasional.

Dalam laporan terbarunya, CNN juga menayangkan video yang memuat bentrokan antara pasukan militer dengan para pendemo di jalanan. (uky)

 Erdogan Salahkan Kelompok Gullen 

Foto Fetullah Gullen (Foto: Reuters)Fetulah Gullen [Reuters]

Presiden Recep Tayyip Erdogan menuturkan usaha kudeta militer Turki yang gagal didalangi oleh kelompok Gullen.

Pada pernyataannya yang ia sampaikan di depan usai mendarat di Bandara Istanbul, Turki, Erdogan menyatakan usaha kudeta militer Turki berhasil digagalkan. Ia menegaskan kudeta tersebut dilakukan oleh kelompok minoritas di dalam militer.

Tampaknya yang ia maksud kelompok minoritas adalah kelompok Gullen yang dipimpin oleh Fetullah Gullen.

Muhammed Fethullah Gulen adalah seorang penulis, politikus dan penceramah Turki, ia adalah pendiri Hizmet atau yang dikenal di barat sebagai Gulen Movement. Saat ini ia dilaporkan berada dalam pengasingan di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS).

Kelompok Gullen sendiri sudah dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh pemerintahan Turki di bawah kepemimpinan Erdogan.

Sebagaimana dikutip dari World Bulletin, Sabtu (16/7/2016) secara gamblang Edogan mengatakan bahwa Fetullah Gullen bertanggung jawab atas usaha kudeta Turki tersebut dan ia dengan keras menyatakan siapapun yang bertanggung jawab atas usaha kudeta Turki ini akan membayar mahal atas tindakannya tersebut.

 Kolonel Muharrem Kose Diduga Sosok Kunci Kudeta Militer Turki 

Media Turki, Anadolu Agency melaporkan pada Sabtu (16/7/2016), seorang pejabat militer berpangkat tinggi mendadak dicopot jabatannya di tengah-tengah kondisi yang sedang kacau balau di Ankara dan Istanbul.

Penegak hukum tersebut disebut-sebut berpangkat kolonel, yakni Muharrem Kose. Diduga kuat, petinggi militer ini memiliki afiliasi dengan Gerakan Gullen, yang diyakini Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menterinya sebagai dalang dibalik kudeta militer pada Sabtu dini hari tadi.

Belum banyak hal diketahui terkait Kose, akan tetapi dia baru saja dipecat dari posisinya sekira pukul 02.14 waktu setempat. Bersama dia, sejumlah petinggi militer juga ikut dicopot jabatannya. Antara lain, Mehmet Oğuz Akkuş, Kolonel Erkan Ağın and Mayor Doğan Uysal.

Laporan lain yang dihimpun media lokal mengatakan, kudeta militer di Turki merupakan hasil rancangan Dewan Perdamaian di Turki.

Meskipun pemerintah telah mengumumkan bahwa pusat pemerintahan telah diambil alih. Akan tetapi, dua kota utama di Turki, yakni Istanbul dan Ankara masih bergejolak. Pendukung setia Erdogan turun ke jalan, mengambil tank-tank dan menyerukan dukungan kepada presiden dan PM mereka. Sementara aparat terus menangkapi mereka-mereka yang terlibat aksi kudeta.

Pada Sabtu pagi tadi, saksi mata dari Reuters menuturkan bahwa gedung parlemen sedikitnya telah dihantam tiga kali. Asap tampak membumbung tinggi di atas gedung.

Anggota legislatif yang berada di dalamnya terkepung, tak bisa keluar. Mereka bersembunyi di dalam gedung parlemen di Ankara. Akibat tembakan dari tank-tank militer pelaku kudeta, banyak pejabat di dalamnya terluka. (emj)

 ♖ Okezone  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.