Sabtu, 16 Juli 2016

[Dunia] Upaya Kudeta Turki Gagal

Tembakan dan Ledakan Warnai Upaya Kudeta di Turki https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTOhYNcUvuG3jkraJRG3DupB3bhl3JsWJwOtK-7AlYcyWZwa4PwAZKUmDLUmqKINdThYD0ROKaOvq9RAILhyphenhyphenDlZNhTCC62Lk4kZ7GDXvJbMPNyVcFVqlHCtcPC8OlSUxl7OYlNF0ooCkY/s1600/2058574_20150608125913Credit+to+Eko+Jasindo.jpgTembakan dan ledakan terdengar di Ankara dan Istanbul di tengah upaya kudeta pemerintahan Recep Tayyip Erdogan di Turki. (Reuters/Stringer)

Tembakan dan ledakan terdengar di Ankara dan Istanbul di tengah upaya kudeta pemerintahan Recep Tayyip Erdogan di Turki. Sebuah faksi militer menyatakan mengambil alih pemerintahan, sementara pemerintah Erdogan menyerukan rakyat untuk melawan.

Dilaporkan Reuters, tank mengeluarkan tembakan dekat gedung parlemen di Ankara pada Sabtu dini hari (16/7). Suara tembakan pistol juga terdengar beberapa kali di Istanbul.

Suara ledakan beberapa kali terdengar di dua kota penting Turki tersebut. Saksi yang dikutip Reuters mengatakan, ledakan terus menggema di Istanbul. Sementara di Ankara sebuah bom mengenai gedung parlemen yang dikepung tank.

Di Istanbul, militer menutup dua jembatan yang melintasi Selat Bosphorus. Kantor berita Anadolu mengatakan 17 orang polisi terbunuh di markas pasukan khusus Ankara, namun laporan ini belum dikonfirmasi kebenarannya.

Stasiun televisi Turki, NTV melaporkan pesawat jet tempur F-16 milik militer Turki menembak jatuh sebuah helikopter militer yang digunakan oleh faksi pendukung kudeta. Dalam hal ini, terlihat perpecahan dari dalam tubuh militer.

Erdogan dalam sebuah wawancara melalui aplikasi Facetime mengatakan upaya kudeta tersebut tidak bisa dibenarkan. Dia menyerukan masyarakat Turki turun ke jalan melawan upaya penggulingan pemerintahannya.

"Turunlah ke jalan dan beri mereka jawaban," kata Erdogan dalam wawancara itu.

Tidak lama setelah seruan itu, gelombang perlawanan masyarakat terlihat di Istanbul. Dikutip The Guardian, pada pukul 2.20 pagi rakyat di Istanbul turun ke jalan, mengibarkan bendera Turki.

Mereka menentang kudeta militer terhadap Erdogan. Aksi protes yang sama terjadi di Bandara Internasional Ataturk dan beberapa lingkungan perumahan di Istanbul.

 Rakyat Turki Mengadang Tank Militer 
Lawan Kudeta, Rakyat Turki Mengadang Tank MiliterRibuan orang turun ke jalan-jalan kota Istanbul dan Ankara dalam upaya melawan kudeta oleh militer seperti yang diserukan oleh Presiden Erdogan. (Reuters)

Ribuan orang turun ke jalan-jalan kota Istanbul dan Ankara dalam upaya melawan kudeta oleh militer. Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyerukan rakyat Turki untuk melakukan perlawanan ke jalan.

Dalam berbagai foto Reuters terlihat rakyat Turki mengadang tank-tank militer, salah satunya yang berada di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul. Kumpulan massa juga terlihat di Taksim Square, alun-alun kota Istanbul yang menjadi saksi berbagai demonstrasi besar.

Di Taksim, tembakan dilepaskan ke udara oleh militer. Gas air mata juga dilepaskan. Massa juga bergerak menuju jembatan yang melintasi selat Bosphorus yang ditutup aksesnya oleh militer.

Jaringan televisi DHA TV di Turki menayangkan gambar massa yang mengepung kendaraan militer. Mereka berteriak, mengibarkan bendera dan melayangkan tinju ke arah tentara.

Sementara itu, tentara tidak berdaya berada di belakang tameng mereka. Dalam salah satu video, seorang polisi dan tentara terlibat adu mulut.

Saksi mata kepada CNN mengatakan, ada sekitar 1.000 orang yang saat ini berada di bandara Ataturk, beberapa di antara mereka bahkan telah berkumpul di landasan pacu bandara yang ditutup itu.

Beberapa ledakan dan suara tembakan terdengar di Istanbul dan Ankara. Presiden Erdogan dalam wawancara dengan CNN Turk melalui aplikasi FaceTime mengatakan akan bergabung bersama rakyat di Ankara.

Erdogan kini dalam kondisi aman, diduga di Marmaris tempatnya berlibur.

 Tentara Turki Menyerah 
Upaya Kudeta Gagal, Tentara Turki MenyerahPuluhan tentara Turki yang menjadi bagian dari upaya kudeta menyerah pada polisi. Tindakan dilakukan setelah pemerintah Turki menyatakan upaya kudeta telah gagal. (Reuters)

Puluhan tentara Turki yang menjadi bagian dari upaya kudeta menyerah pada polisi. Tindakan dilakukan setelah pemerintah Turki menyatakan upaya kudeta telah gagal.

Diberitakan Reuters, sekitar 30 tentara Turki menyerahkan senjata mereka setelah dikepung polisi di Taksim Square, pusat kota Istanbul.

Para tentara menyerahkan senjata mereka dan digiring ke dalam mobil polisi. Sementara itu di udara terlihat jet tempur yang terbang rendah dengan suara yang memekakkan telinga.

Berbagai gambar tentara yang menyerahkan diri juga tersebar di internet.

Dalam akun Twitter diplomat Turki di perwakilan Washington, AS, terdapat foto beberapa tentara Turki yang dibekuk saat mencoba mengambil alih istana kepresidenan. Mereka terlihat digiring oleh polisi dengan tangan terikat dan kepala tertunduk.

Dalam foto lainnya, terlihat belasan tentara duduk di sebuah ruangan, sementara di tengahnya ada seorang polisi yang mengacungkan pistol.

Walau pemerintah Turki menyatakan kudeta militer telah gagal, namun situasi di Istanbul dan Ankara masih genting. Tentara dilaporkan menyerbu masuk ke kantor media.

Diberitakan CNN, penyiar berita stasiun televisi CNN Turk di gedung Dogan Media Center mengatakan tentara telah memasuki bangunan tersebut.

"Kami tidak tahu kapan masih bisa meneruskan siara, sekitar lima atau 10 menit lalu mereka masuk," ujar penyiar.

Sebelumnya CNN Turk menyiarkan wawancara dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan menggunakan aplikasi FaceTime di iPhone. Dalam wawancara tersebut, Erdogan menyerukan rakyat Turki melawan kudeta, memicu ribuan orang turun ke jalan.

Bangunan Dogan Media Center juga merupakan kantor dari beberapa media lainnya, seperti koran Hurriyet Daily News dan stasiun Kanal D.

Di awal upaya kudeta, tentara menguasai stasiun televisi pemerintah, TRT, dan mengumumkan jam malam serta darurat militer. Dalam siaran tersebut, militer mengatakan pemerintah Erdogan telah mengikis demokrasi dan hukum sekuler di Turki.

Tidak lama setelah itu, siaran TRT terhenti dan baru menyala pada dini hari Sabtu (16/7).

Sementara itu Reuters memberitakan, dua ledakan kembali terdengar di dekat gedung parlemen Ankara. Anggota parlemen yang berhasil dihubungi lewat telepon mengatakan mereka bersembunyi di ruang perlindungan gedung.

Saat awal kudeta, bandara ditutup, akses ke sosial media terhenti dan tentara menutup akses jembatan di atas selat Bosphorus, Istanbul.

Pemerintah Turki menyatakan upaya kudeta itu gagal, sementara para petinggi militer mengatakan bahwa mereka tidak merestui insiden tersebut. Menurut mereka, kudeta dilakukan oleh segelintir faksi militer, terutama para ulama Turki yang berada di Amerika Serikat, Fethullah Gulen. (den)

 ♖ CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.