Kamis, 21 Juli 2016

Pemerintah Bangun Sistem Pertahanan di Natuna

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4fVJCjFbc-iSqEtIaVWnamKWd38mYTuyxFXt0ZZrcdnayRv6sW7SZkipqoLSkdHVIBESAj71qxCUH0dldWPcn8yaCm46AYXkTFBVUQxXwfos-FHTVveI979UgFxibVes62WjVUso4L7ny/s1600/11918926_471753012998525_1272835404896750984_pr1v4t33r.jpgOerlikon Skyshield Paskhas (TNI AU)

Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu, mengungkapkan, pemerintah memang terus meningkatkan fasilitas dan sistem pertahanan di Tanah Air.

Salah satu fasilitas atau sistem pertahanan yang dikatakan tengah dibangun berada di wilayah Natuna di Kepulauan Riau. Hal itu diungkapkan Ryamizard usai rapat terbatas (ratas) mengenai pengadaan alutsista (alat utama sistem persenjataan) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/7).

"Sekarang kan fokusnya yang sudah dilaksanakan untuk Natuna. Itu sudah, uangnya akan keluar, kemudian baru yang lain-lain. Paling tidak untuk lima tahun ke depan, apa yang harus (dilakukan)," kata Ryamizard.

Secara tidak langsung, Ryamizard memaparkan sejumlah fasilitas, seperti dermaga dan landasan pesawat tengah dibangun di Natuna sebagai sarana pendukung peningkatan keamanan nasional.

"Oh iya, kalau kita nambah orang kan harus ada rumah, meletakan kapal kan pasti ada dermaga. Kalau ada pesawat tempur, harus ada landasan yang baik untuk itu. Dan segala macam," jawab Ryamizard ketika ditekankan perihal pembangunan sistem pertahanan di Natuna.

Namun, Ryamizard enggan memaparkan anggaran peningkatan pertahanan di Natuna. Dia hanya menegaskan bahwa anggaran itu sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah Indonesia berencana menyebarkan sistem rudal pertahanan udara Oerlikon Skyshield di utara Pulau Natuna Besar dan di sepanjang pantai timur kawasan Pangkalan Udara Ranai TNI-AU.

Rencana itu terlontar pasca munculnya ketegangan terkait sengketa kepulauan di Laut Tiongkok Selatan antara Republik Rakyat Tiongkok dan beberapa negara di Asia.

Meskipun, pemerintah Indonesia berulangkali mengungkapkan tidak ingin terlibat dalam sengketa wilayah Laut Tiongkok Selatan.

 ♖ Berita Satu  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.