Selasa, 30 Agustus 2016

Sekedar Opini

Perihal Ranpur M113A1 TNI AD https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimEaRTHqO0NF-21JfedBcmIdncxeXciz-OrEaM4m7qE1uY3fX2OxC7lgTAG1C_9K3OrLpNhnlK01zYJumHZwQ2yTAq7BDbhcdHMMVGdDsmy7kiFWUPFL8vC44KgivwrlSJ99hgqYYz5Oo/s400/m113+%25281%2529.jpgRanpur M113 A1 TNI AD [def.pk]

Mengapa Indonesia menambah ranpur M113 A1BE bekas Angkatan Darat Belgia? Jawaban yang simple adalah TNI membutuhkan banyak ranpur (kendaraan tempur) untuk melindungi personil ketika mobilisasi pasukan keamanan ke daerah konflik.

Untuk memenuhi kebutuhan alutsista, Indonesia harus berpikir keras untuk mendapatkan yang terbaik. Sedangkan anggaran yang ada terbatas, itu juga banyak digunakan untuk kesejahteraan prajurit dan lainnya selain alutsista. Dari anggaran yang terbatas, Kemhan harus membagi anggarannya menjadi 4 bagian, seperti Mabes, TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Kebutuhan alutsista untuk 3 matra pun bukan hal yang murah, peralatan perang terkini semuanya serba canggih dan tentunya mahal.

Kendaraan pengangkut pasukan TNI dengan track (rantai), bisa dibilang tidak banyak dan mayoritas sudah perlu modernisasi. Solusi termudah adalah akuisisi ranpur bekas. Seperti diketahui modernisasi alutsista pun harganya tidak murah, malah biaya upgrade bisa mencapai setengah harga ranpur tersebut.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwbt71aqsMazKVkvY0bMLGyMegKikOcC-JlB7LmZ_4Vl0fkvrdYFQVbkLIKFbzlTXRxrkAFE2yGaBh2PiDo3R9fZbDnYP6DdYIh9NB8q2BSnfm7AtBu8s7jvAjmFhP9wFHYBQmJXtTDVV0/s1600/Tank+SBS+Versi+Roket+Multi+Laras.jpgPrototipe ranpur track Pindad [rafly]

Bila ada yang menanyakan kenapa bukan memilih Anoa APC, jawabannya Anoa APC ranpur dengan roda ban, beda kelas dan fungsi dengan track (rantai). Manuver roda rantai lebih handal daripada roda ban pada area offroad.

Banyak negara mengganti ranpur M113 dengan ranpur lebih handal dan kokoh. Indonesia memilih ranpur M113 A1 ex Belgia karena kebutuhan yang cepat dan murah. Namun nantinya bila PT Pindad sudah selesai dengan proyek APC track, bukan mustahil, nantinya semua armada track pengangkut pasukan beralih dengan produk PT Pindad.

M113 merupakan ranpur yang populer di dunia, banyak negara sudah lama akuisisi alutsista ini. Sebagai kendaraan tempur di daerah konflik, ranpur M113 masih layak digunakan. Sayangnya ranpur M113 memiliki body armour yang tipis dan mudah di tembus peluru kaliber 12,7 mm. Namun banyak negara masih menggunakan ranpur M113 sebagai "Battle Taxi". Bahkan beberapa negara sudah upgrade body-nya lebih kokoh dan tentunya lebih berat.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8IQUFtJ0i3L1NM_dQbEgM0R6KDT6pqOUjTVldhQWbxubS7BwYXVr22F4L7YxLFfMYB4Z9-l0VQhxePhSboACeuGh6zkne15jHeVtbGwWms6LU9ktCqxpqhYQO6mhexwi2xRCsNxtuGLk/s1600/1398805_20131005123400(Jaka92).jpgMarder 1A3 TNI AD [kaskus]

Selain M113, TNI AD juga telah akuisisi puluhan ranpur Marder 1A3 eks Jerman. Ranpur Marder 1A3 merupakan ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle) memiliki armour lebih baik dibandingkan M113, banyak military fanboys memilih ranpur Marder 1A3 sebagai kuda perisai pasukan TNI dan berharap PT Pindad suatu saat mendesain ranpur sekelas dengan Marder 1A3 APC.

Bahkan negara produsen Marder telah memamerkan prototipe terbaru dengan armour lebih kokoh dibandingkan sebelumnya. Sayanganya, Jerman memilih ranpur lain.

Kembali dengan M113 yang sudah datang sekitar 90 unit lebih merupakan batu loncatan untuk memenuhi kebutuhan proteksi bagi prajurit TNI. Kedepan bila semua terpenuhi, pasukan TNI akan jarang menggunakan truk dengan bak terbuka ke daerah konflik.

 ♖ Garuda Militer  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.