Minggu, 07 Agustus 2016

[Teror] Seorang WNI Diculik di Perbatasan Laut Filipina

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN5HdZ3k8fUI8nzTi11kxzzca8K0OEBNc259_wMyelb0xaBxQBXHieIofN9kY2GSmmXKRwp1CzzYMHaGtpoOPwLcEYTzcAU6ijrZxhFnHeh4BWE0JZNO1CuKBAbFotvejnapaGG1q97VxO/s1600/Bajak+Kapal.png[Ilustrasi

Seorang warga negara Indonesia menjadi korban diculik di wilayah Kinabatangan, Sabah, Malaysia, berdekatan dengan wilayah perbatasan laut Filipina. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (3/8/2016) lalu.

"Kita sudah tahu sejak tanggal 4 (Agustus)," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Lalu Muhammad Iqbal saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (7/8/2016).

WNI yang diculik itu bernama Herman bin Manggak. Ia adalah kapten kapal nelayan penangkap udang Malaysia.

Selain Herman, ada dua anak buah kapalnya (ABK) yang turut diculik. Namun, kedua ABK yang diketahui merupakan WNI dan WN Malaysia itu dikabarkan telah dilepaskan. Saat ini, keduanya sudah berada di wilayah Sandakan, Malaysia.

"Kami sedang koordinasi dengan otoritas setempat," kata Iqbal.

Hingga kini, belum diketahui kelompok mana yang bertanggung jawab atas penculikan tersebut. Belum diketahui pula akan pelaku meminta tebusan untuk membebaskan sandera.

Pada akhir Juni 2016, tujuh WNI asal Samarinda, Kalimantan Timur, disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina. Hingga kini, ketujuh ABK Tug Boat Charles itu belum dibebaskan. Penyandera meminta uang tebusan sebagai ganti pembebasan sandera.


  Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.