Kamis, 11 Agustus 2016

TNI Angkatan Laut Laksanakan Latihan SAR Kapal Selam

227 Personel Gabungan Ikuti Pelatihan SAR Penyelamatan Kapal Selam https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuZNli0GQG8-EcWKB-4vuPsM_ZCbqwmfQcObVf_skC3jbq7EY5Z90o59diFgGli3AFPkiYKFlAsZrS6HWUuLorwOwhZOFjc0WNuKXe7la9fiWuIwDZbyEmVzF1hxKRwhgIcLa3PL-PuZA/s320/483086_17562902213b55da0cff64fd1124dab3.jpgKRI John Lie and KRI Nanggala (defence.pk)

Sebanyak 227 personel gabungan dilepas untuk mengikuti latihan SAR penyelamatan kapal selam tahun 2016 di Puslat Kaprang Koarmatim Surabaya, Selasa (9/8/2016).

Dalam latihan yang akan berlangsung hingga Minggu (14/8/2016) ini, personel yang tergabung berasal dari Basarnas, Dislambair, Lakesla, Puspenerbal, dan Dishidros.

Kepala Staf Armada RI Kawasan Timur Laksamana Pertama TNI Mintoro Yulianto mengatakan, latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan prajurit saat menjadi awak alutsista baik dalam hal sistem, metoda maupun kesiapsiagaan personel dan alutsista.

"Apalagi kami sudah membeli tiga kapal selam dari Korea Selatan yang rencananya datang tahun 2017 nanti. Makanya SDM kami persiapkan dulu," katanya.

Ia mengatakan, latihan ini merupakan tolok ukur untuk melihat sinergitas antar masing-masing personel.

Selama latihan, akan terlihat sejauh mana mereka mengerti dan memahami apa yang harus dilakukan pertama kali.

"Setelah latihan nantinya tim akam evaluasi dan hasilnya akan dilihat. Kalau belum bagus akan kami perbaiki," tandasnya.

227 Personel Gabungan Ikuti Pelatihan SAR Penyelamatan Kapal SelamKepala Staf Armada RI Kawasan Timur Laksamana Pertama TNI Mintoro Yulianto saat menyematkan tanda dibukanya pelatihan SAR penyelamatan kapal selam, Selasa (9/8/2016).

Latihan ini rencananya akan ditekankan dalam pembekalan tentang SAR kapal selam.

Kedua, materinya adalah Tactical Floor Game (TFG) , dan ketiga praktek lapangan yang akan dilakukan di kolam basin Koarmatim.

"Ketiga materi itu berkesinambungan. Intinya melatih bagaimana melakukan penyelamatan para awak kapal selam saat mengalami musibah atau kecelakaan di bawah laut," kata Dansatselarmatim Kolonel Laut (P) Indra Agus Wijaya.

Ia berharap, semua personel yang mengikuti latihan ini sungguh-sungguh dan melaksanakan setiap materi latihan dengan penuh tanggung jawab.

Sebab, dalam pelaksanaanya nanti dibutuhkan kecepatan karena kapal selam memiliki resiko tenggelam cukup tinggi.

Bahkan, mayoritas kapal selam akan tenggelam ke dasar dan tidak muncul ke permukaan jika telat menanganinya.

"Harus serius, karena prinsip dasarnya adalah mewujudkan zero accident," pungkasnya.

  ♚ Tribunnews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.