Sabtu, 17 September 2016

[Dunia] Pasukan AS Diusir Kelompok Pemberontak

Muncul Di Suriah Pasukan AS diusir kelompok pemberontak Suriah saat memasuki kota di wilayah perbatasan. (Istimewa) ★

S
ejumlah kecil pasukan Amerika Serikat (AS) diketahui sempat memasuki kota Suriah al-Rai di dekat perbatasan Turki. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari operasi untuk mengkoordinasikan serangan udara terhadap ISIS.

Sumber pemberontak mengatakan pasukan AS telah memasuki al-Rai, 2 km di dalam wilayah Suriah, sebagai bagian dari operasi di wilayah perbatasan. Dalam video yang beredar di internet yang konon menunjukkan insiden itu, pejuang di al-Rai meneriakkan kata-kata anti-AS. Slogan dan mengancam akan melakukan aksi kekerasan terhadap mereka.

"Namun, pasukan yang terdiri dari lima atau enam personel itu kemudian terpaksa mundur menuju perbatasan Turki setelah pemberontak Suriah memprotes kehadiran mereka," kata sumber senior kelompok pemberontak seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (17/9/2016).

Kelompok pemantau konflik Suriah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, juga melaporkan insiden itu dan mengatakan pasukan AS telah meninggalkan al-Rai. Namun mereka masih berada di wilayah Suriah.

Pentagon tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai insiden ini. Tapi mereka mengakui jika pasukan operasi khusus AS menyertai pasukan oposisi Suriah dan Turki yang berjuang mengusir ISIS di dan sekitar wilayah perbatasan Suriah di dekat al-Rai dan Jarabulus.

Kelompok pemberontak yang dibantu Turki telah berjuang memerangi ISIS di sepanjang perbatasan sebagai bagian dari operasi Eufrat Shield yang diluncurkan bulan lalu. Dalam beberapa pekan, mereka berhasil mendorong pasukan ISIS jauh keluar dari wilayah perbatasan dengan dukungan pesawat tempur dan tank Turki.

 AS Serahkan Lokasi Pemberontak Suriah kepada Rusia 
AS Akhirnya Serahkan Lokasi Pemberontak Suriah kepada RusiaAS telah memberika data lokasi kelompok pemberontak Suriah kepada Rusia. (Istimewa)

Amerika Serikat (AS) akhirnya menyerahkan data lokasi kelompok oposisi yang beroperasi di Suriah kepada Rusia untuk pertama kalinya. Hal itu diungkapkan oleh perwakilan khusus dari Kementerian Pertahanan Rusia, Alexander Zorin.

Zorin lantas mengatakan bahwa analisis awal dari data tersebut menunjukkan bahwa tidak pernah dibuat perbedaan antara kelompok pemberontak yang didukung AS, yang disebut kelompok pemberontak moderat, dengan kelompok teroris Jabhat Fateh al-Sham. Kelompok Jabhat Fateh al-Sham sebelumnya bernama Front al-Nusra, kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.

"Pejabat Rusia telah menghubungi perwakilan dari Pentagon dan layanan khusus AS di Jenewa. Kami mengexaminating data yang terkait dengan bidang operasi kelompok-kelompok bersenjata yang dikuasai AS, yang telah kami terima. Tapi analisis awal menunjukkan bahwa perbedaan antara kelompok pemberontak dan teroris tidak pernah dibuat," kata Zorin seperti dikutip dari Sputniknews, Sabtu (17/9/2016).

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa daftar kelompok oposisi moderat Suriah yang diberikan AS kepada Rusia mengandung formasi yang terkait dengan kelompok militan Front al-Nusra.

"Dia [Lavrov] mencatat bahwa daftar kelompok yang menandatangani perjanjian dengan AS berpegang pada gencatan senjata yang disediakan oleh pihak AS berisi serangkaian formasi yang terang-terangan bekerjasama erat dengan teroris Front al-Nusra," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. (ian)

  sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.