Jumat, 16 September 2016

Latihan Armada Jaya XXXIV/2016

Merupakan latihan puncak TNI AL https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiauHSM1UJyoTIHekHz-3Py49H8vJgSrWx3hnLUjAsSH3O0LhNpaTpRAZWL2vLR5l39ZptBFv0zsVbQa5kqQR4DLcDQHu9Qv4RoKDLhI4Rv1CZoiKXyA4dcThM49fN0FMHY72-SonUORZcZ/s1600/armada-jaya-Exercise+2016+%2528defence.pk%2529.jpgArmada Jaya XXXIV/2016 (defence.pk) ☆

Terus berlatih bangun kemampuan tempur demi keberhasilan mengemban tugas-tugas negara, Jadilah benteng samudera dan jagalah kedaulatan negara. Demikian disampaikan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melalui pesan tertulisnya saat meninjau latihan TNI AL Armada Jaya XXXIV tahun 2016 di pantai Banongan Pusat latihan tempur Marinir, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (15/9/2016).

Latihan Armada Jaya XXXIV/2016 merupakan latihan puncak TNI AL dengan skenario latihan bahwa kekuatan militer Asing telah berhasil menguasai sebagian wilayah Jawa Timur sehingga dikerahkan pasukan TNI AL untuk merebut kembali wilayah tersebut dan menghentikan operasi militer asing dengan melaksanakan operasi militer yang menitikberatkan kepada operasi amfibi bersama unsur-unsur Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT), yaitu Kapal Perang, Pesawat Udara, Marinir dan Pangkalan.

Presiden RI didampingi Panglima TNI melihat langsung jalannya latihan berupa operasi pendaratan amphibi dari lantai 3 Menara Tinjau Pantai Banongan. Secara berurutan 4 gelombang kendaraan amphibi melakukan manuver, diawali dengan gelombang pertama 17 tank amphibi BMP3F yang diluncurkan dari KRI Surabaya untuk menetralisir pantai dengan dilindungi manuver pesawat tempur sukhoi di udara memberi bantuan tembakan udara untuk melumpuhkan pasukan musuh dan perlindungan pasukan pendarat.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA0QLXHRKGvHBytqDPKW6ISWq1AVf-y3R7rwk203h_jESs5YlX3KhSn8a7GW8FOOx2MqsMmlhPRxR3fugxQEja1_1OAZ_pA3HAXA_12DvKHRaZurNOlqzJXMkIlMoj9ZmifThL5Wi3pgKW/s1600/Amphibious+Landing+Armada+Jaya+Exercise+2016.+%2528Ghofuur+Eka+Ferianto%2529.jpgPendaratan IFV BMP3F Marinir (Ghofuur Eka Ferianto)

Selanjutnya pada gelombang kedua, 14 unit kendaraan amphibi juga diluncurkan dari KRI Surabaya yang mengangkut pasukan-pasukan infanteri marinir sebagai pasukan pendarat dan peninjau depan artileri medan. Gelombang ketiga, 10 unit kendaraan pendarat amphibi angkut personil yang diluncurkan dari KRI Makassar.

Berikutnya pada gelombang keempat merupakan pendaratan khusus 2 unit LCU dan 4 unit kendaraan angkut artileri yang mengangkut roket multi laras RM70 122mm dan Howitzer 105mm. Dalam manuver pendaratannya kendaraan amphibi memberikan tabir asap sebagai perlindungan pasukan infanteri marinir dari peninjauan musuh, sementara artileri meluncurkan roket-roketnya sebagai bantuan tembakan kepada satuan manuver yang bergerak untuk menguasai pantai sehingga operasi pendaratan berhasil dan selanjutnya melaksanakan serangan terhadap sasaran musuh.

Didampingi Jenderal TNI Gatot Nurmantyo Presiden Joko Widodo melanjutkan kegiatan dengan menaiki Tank Amphibi Landing Vehicle Tracked (LVT-7) menuju Pos Titik Tinjau T-12 Pusat Latihan Tempur Marinir Karang Tekok, Baluran.

Latihan kali ini mengambil lokasi di Laut Jawa dan wilayah Jawa Timur, dimulai dengan proses embarkasi pasukan dari pangkalan TNI AL, Ujung, Surabaya, manuver laut dan penembakan rudal kapal di Laut Jawa, hingga puncaknya dilaksanakan Operasi Amfibi (Opsfib) berupa pendaratan Pasukan Pendarat (Pasrat) Marinir di pantai Banongan, Jawa Timur.

  TNI  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.