Sabtu, 17 September 2016

Pindad Kerjasama Rudal Pertahanan Udara dengan SAAB

Ke Swedia https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRKBVgoyMS1ohH18_Zxn28gDoprRkNMj99PUlWdSQ33KUKNqR_GQz6P-n-VTj6MId69TvKRVInMt0HKBLzj-CjUY9CPFR1LfvH4ydw1SDYR7jd5849teY-cjJWpOLyMNCfj8tshOtBZGaf/s1600/14317624_RBS-70.+Credit+to+Indonesia+Military+Picture+%2526+News+FB.pngujicoba RBS 70 [Indonesia military Picture Fb]

Menteri BUMN, Rini Soemarno bersama PT Pindad melakukan sejumlah kerjasama dengan industri pertahanan Swedia salah satunya SAAB. Pertemuan yg digelar di Stockholm, Eropa Utara membahas sejumlah alat utama sistem sejata (Alutsista) untuk persejataan TNI.

"Ada sejumlah pembicaraan mengenai industri pertahanan. Yang dengan SAAB pertemuan mengenai RBS 70 NG dengan radar Giraffe," tutur Abraham Mose kepada Money.id, Jumat,16 September 2016.

Selain menggelar pertemuan di Swedia, tambah Abraham, pihaknya juga melakukan workshop bersama SAAB dan Pussenarhanud TNI AD yg di gelar di Auditorium PT Pindad, Bandung Jawa Barat pada 14 September kemarin.

Workshop itu bertema "Ground Base Air Defence" agar terjalin komunikasi antara industri strategis dengan TNI.

Direktur Komersial PT Pindad Widjajanto menuturkan, pihaknya diperintahkan Kementrian Pertahanan mengawal pengembangan air defence dan menyerap teknologi melalui Transfer of Technology dan lisensi produk.

"Semoga workshop ini dapat memberikan berkah bagi pengembangan sistem pertahanan udara kita, bagi Pindad sebagai pengemban amanah UU Industri Pertahanan no. 16 tahun 2012, maupun bagi hubungan baik Indonesia dengan rekan-rekan SAAB Swedia," katanya.

Workshop ini sendiri mendapat sambutan baik dari Pussenarhanud. Wadan Pussenarhanud, Kolonel I Ketut Sugiartha menjelaskan ada beberapa catatan yang sangat berpengaruh pada masalah operasional.

"Dari sudut pandang pengguna, komponen atau aspek wajib dari pengadaan sista rudal minimal terdiri dari 4 hal : aspek operasional, pendidikan dan latihan, pemeliharaan, serta alih teknologi," harap perwira menengah ini.

Pertemuan mengenai RBS 70 ini sudah lama dilakukan. Sebelumnya, pada pameran Indodefence November 2014 telah dilaksanakan kerjasama PT Pindad dan SAAB Dynamic.

Dalam kolaborasi ini, PT Pindad dipercayakan melakukan pengembangan dan peremajaan sistem pertahanan udara berbasis darat RBS 70 Mk2 TNI Angkatan Darat. Salah satu perusahaan BUMN Industi strategis ini menjadi kontraktor utama dan SAAB Dynamic AB menjadi sub-kontraktor.

Selain itu, presentasi mengenai RBS 70 NG dan Radar Giraffe AMB juga telah dilaksanakan di Pussenarhanud pada Maret 2013 silam. Selain pembicaraan ke SAAB, rombongan juga melakukan pertemua ke Bofors membiarakan mengenai integrator sistem kendali tembak Tank Boat.

RBS 70 NG atau New Generation merupakan penerus sistem pertahanan udara RBS70 yang telah memproduksi ribuan unit dan dipakai oleh angkatan bersenjata dari 19 negara, termasuk Indonesia. Sistem pertahanan udara RBS 70 NG dapat menghancurkan target pada jarak 8 km dan ketinggian 5 km.

  money  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.