Senin, 26 September 2016

Rusia Ingin Tingkatkan Kerja Sama Militer dengan Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYUiIUChSXE_PqdMFuYnIDc9oTJr-te_t69E10DcB3Zke4O0SpzuTtNJkzbDuRQQuZb-VbFG2JIaBIU1Pd-LIZaFQA5OB1yXrKu7E-bZk7J_icxcJeA3jvW_NPtliy9gMW7ef8fz4uUdJn/s1600/posisi+1.jpgIndonesia dan Rusia memiliki hubungan bilateral yang erat. Hal ini terlihat dari banyaknya kerja sama kedua negara, salah satunya di bidang militer.

Rusia, sebagai negara yang cukup diperhitungkan di dunia, mengaku ingin meningkatkan kerja sama militernya dengan Indonesia. Hal ini diungkapkan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, dalam wawancara eksklusif dengan Metrotvnews.com.

"Potensi untuk mengembangkan kerja sama militer yang ada sangat besar antara dua negara. Buktinya adalah Rusia merupakan pengirim armada asing terbanyak saat Komodo Exercise di Padang tahun ini," ujar Dubes Galuzin, di kediamannya, kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (26/9/2016).

Dalam latihan angkatan laut bersama yang berlangsung pada 12 hingga 16 April lalu, Rusia mengirimkan tiga kapal perang dan dua kapal pendukung ke Padang.

Penting untuk dicatat, lanjut Dubes Galuzin, latihan angkatan laut bersama ini menunjukkan interaksi militer yang lebih kuat antara Angkatan Laut Indonesia dengan Rusia.

Sejak 2013, Rusia memang salah satu negara yang aktif berpartisipasi dalam Komodo Exercise tersebut. "Kami pun sangat senang bahwa Indonesia juga aktif dalam kegiatan militer," katanya lagi.

Tak hanya itu, Indonesia juga membeli sejumlah pesawat Sukhoi dari Rusia. Mengenai transfer teknologi, Galuzin menyebut Rusia selalu mengikuti kebijakan dan peraturan di Indonesia. Transfer teknologi adalah sebuah kebijakan dari Indonesia saat membeli alutsista dari luar negeri.

"Jelas, kami mematuhi peraturan yang ada di Indonesia," ujar Dubes Galuzin.

Lalu, Dubes Galuzin menjelaskan lebih lanjut perihal hubungan bilateral antara Rusia dan Indonesia yang sudah dibangun sejak 1950.

"Rusia dan Indonesia mempunyai hubungan yang sangat baik, sangat mernghormati satu sama lain dan sama-sama menaruh perhatian yang besar dalam isu-isu regional maupun global," tutur Dubes Galuzin.

Hal itu ditunjukkan dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) antara Rusia dan Indonesia saat Presiden RI Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Sochi, Rusia di sela-sela KTT ASEAN-Rusia, Mei lalu.

Lima nota kesepahaman kerja sama ini meliputi bidang pertahanan, arsip nasional, arsip Kementerian Luar Negeri, kebudayaaan serta IUU Fishing.

Menurut Galuzin, implementasi adalah hal yang sangat penting dalam peningkatan hubungan bilateral antara Rusia dan Indonesia, terutama di bidang-bidang yang menguntungkan.

"Indonesia merupakan negara yang sangat potensial dan Rusia selalu ingin mengembangkan kerja sama dengan Indonesia di bidang-bidang yang sangat menguntungkan," pungkasnya. (WIL)

  Metrotv  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.