Kamis, 13 Oktober 2016

Anggaran Dipotong, Kementerian Pertahanan Tetap Ingin Beli Senjata

Diantaranya Pesawat dan Tankhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUZIpyO-Of6ektbOfF-8YaI-8a9ar6HHWTfHDsQjx23o9H483ZcolV88ekIKdUPXl3R35GpLCaQRQha8xPTSypulIsL32MfNmmfZBVcAE01RnjguMWAjjD00LWTAuQGzuo6F5D3NavKKfg/s1600/083601300_1471415332-20160817-atraksi-sukhoi-FF-1.jpgAnggaran untuk Kementerian Pertahanan kena potong triliunan rupiah. Namun rencana pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru bakal tetap dipertahankan.

"(Usulan anggaran untuk 2017) Rp 104 triliun. Dipotong," kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu jelang rapat di Komisi I Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/10/2016).

Sebagaimana diketahui, pemotongan untuk Kementerian Pertahanan sebesar Rp 7,933 triliun. Pemotongan ini dilakukan karena pemerintah melakukan penghematan. Pemotongan ini berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2016 tertanggal 26 Agustus 2016.

Ryamizard menyatakan pihaknya tetap fokus untuk menyediakan alutsista dalam bentuk penambahan alat baru. Soalnya, persenjataan militer Indonesia terbilang banyak yang uzur.

"Penyediaan alat, nambah alat baru. Lihat saja yang tua-tua itu (alutsistanya), umurnya 30 hingga 40 tahun," tutur Ryamizar.

Konkretnya, kata dia, alutsista baru yang direncanakan dibeli adalah pesawat tempur dan tank. Dia belum merinci lagi pesawat dan tank jenis apa dan dari mana yang akan dibeli.

"Pesawat lah. Ada tank, segala macam, pokoknya diganti," ujarnya.

Tak lama berselang, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo datang. Dia hanya singkat berbicara sambil bergegas masuk ruang rapat Komisi I DPR, menyatakan tak ada pembelian alutsista yang dibatalkan gara-gara pemotongan anggaran.

"Enggak ada yang dibatalkan. Paling ditunda," ucap Gatot. (dnu/aan)

 ♖ detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.