Senin, 03 Oktober 2016

TNI AU Siapkan 1 Skuadron di Tarakan

F16 & Sukhoi TNI AU [def.pk]

Untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di perbatasan, TNI Angkatan Udara telah menyiapkan 1 skuadron pesawat tempur.

Peralatan tempur udara rencananya akan ditempatkan di Pangkalan Udara (Lanud) Tarakan. Hal tersebut dipastikan Komandan Lanud Tarakan Kolonel Pnb Umar Fathurohman kepada awak media.

Nantinya, sesuai dengan arahan pimpinan ke depan untuk pengamanan perbatasan baik itu darat, laut, dan udara akan di-cover oleh udara dengan memperkuat personel di Tarakan,” ujarnya, Kamis (29/9).

Disebutkannya, akan ada pesawat tempur F16, Sukhoi, dan pesawat tempur lainya untuk pengamanan perbatasan yang ditempatkan di Tarakan. “Untuk tahap awal akan ada 5 dulu, tetapi ke depan akan kita tingkatkan menjadi 1 skruadron yang jumlah pesawatnya mencapai 16,” bebernya.

Menurutnya, perbatasan Kalimantan Utara yang berdekatan langsung dengan tiga negara yaitu Malaysia, Brunai Darussalam, dan Filipina perlu mendapatkan pengawasan yang lebih.

Karena itu, kekuatan militer di perbatasan perlu ditambah untuk mempertebal kepercayaan diri dari upaya provokasi dari negara–negara tetangga.

Kaltara patut kita waspadai, selain kita harus tahu kekuatan mereka, di sini juga harus kita perkuat sistem persenjataan. Selain sebagai perlindungan juga menambah percaya diri negara kita. Oleh karena itu, saat ini kita sedang membangun selter atau garasi untuk pesawat tempur yang akan di-stanby-kan di Tarakan,” terangnya.

Selama ini, patroli perbatasan Kaltara masih mengandalkan pesawat tempur yang berada di Makassar. Jarak yang cukup jauh, membuat jangkauan tidak terlalu lebar apalagi jika dilihat dari kecepatan sampai di lokasi, sehingga sangat membahayakan. Pembangunan infrastruktur untuk menempatkan pesawat tempur di Tarakan telah mencapai 20 persen, ditargetkan awal 2017 sudah bisa difungsikan.

Dikatakan, pesawat tempur jenis F16 dan Sukhoi memiliki sistem elektronik yang canggih, dan rentan terhadap cuaca sehingga tempar parkir tidak boleh di luar yang bisa terpapar panas maupun hujan secara langsung. Sehingga dibutuhkan selter untuk tempat parkir.

Wilayah operasional kita cukup luas, bahkan sampai keperbatasan Filipina, Brunai Darussalam, dan Malaysia,” sebutnya.

Dan penambahan kekuatan ini juga sebagai unjuk kekuatan kepada negara tetangga supaya tidak semena–mena terhadap NKRI, khususnya di wilayah perbatasan. Apalagi, Kaltara dilalui Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, yang sering dilintasi kapal barang. Bahkan, jalur ini sering digunakan kelompok Abu Sayyaf untuk melakukan pembajakan kapal, sehingga wilayah ini juga menjadi prioritas pengamanan.

Sesuai arahan Presiden, wilayah perbatasan juga harus diperkuat dengan sistem persenjataan yang canggih. Apalagi dalam strategi militer, kita harus mengetahui kekuatan dari masing–masing negara tetangga.

Kita tahu kekuatan mereka, dan mereka juga tahu kekuatan kita. Kalau kekuatan kita kuat, mereka tidak akan berani coba–coba mengusik kita,” tegasnya. (*/mrs/fen)
 

  Prokal  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.