Kamis, 10 November 2016

Indonesia Akan Memesan Lagi Kapal Selam

Setelah memesan tiga kapal selam dari Korea Selatan, Indonesia berencana membeli tiga unit lagi sebagai bagian dari program kekuatan minimum essential (MEF) negara.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjJwWKeWJb5HZv5BZ-IfNxdk2ukE7HlsnWmeKwCyBmn69csjXcUBJRTNFXh-4_JoVvAbfbDVr401Qdw_0wfqEfK3RP2awC9YWyGLJeLKCt4MSb6rja81qN2mEuIP-s8Jxg1iUrATiPw3JZ/s1600/peluncuran-kapal-selam-ke-2-indonesia-oleh-dsme-2+%2528kaskus+militer%2529.jpgBold and Beauty, KRI 404 Trisula [TNI AL]

Komite Pertahanan Kebijakan Industri (KKIP) mengatakan Indonesia belum memutuskan dari mana produsen kapal selam yang akan dipesan lagi.

"Yang pertama, kedua dan ketiga kapal selam dikembangkan di Korea Selatan," ungkap Kepala departemen korporasi dan pemasaran KKIP Laksamana (Purn) Yussuf Sollichien kepada The Jakarta Post di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan Indonesia belum memutuskan, apakah akan membeli tiga kapal selam dari Korea Selatan.

http://cdn.newsapi.com.au/image/v1/782148b47bf560941182bd5d9ee84065Ilustrasi kapal frigat multirole Iver Huitfeldt [newsapi]

Indonesia telah memesan tiga jenis 209/1400 Chang Bogo class, kapal selam serang diesel dari perusahaan pertahanan Korea Daewoo Shipbuilding and Marine engineering (DSME).

Angkatan Laut saat ini mengoperasikan dua kapal selam buatan Jerman, KRI Cakra (401) dan KRI Nenggala (402), yang dibangun pada 1980-an. Kapal selam yang dijadwalkan akan dinonaktifkan pada tahun 2020.

Selain tiga kapal selam baru, Indonesia juga berencana untuk membeli kapal frigat rudal dan kapal cepat rudal.

"Indonesia tidak ingin menurunkan persyaratan operasional dan teknis, jadi kami akan membeli dari luar negeri. Namun, kita perlu transfer teknologi [ToT] sebagai yang diamanatkan oleh undang-undang," kata Yussuf. [The Jakarta Post]

 ♖ Garuda Militer  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.