Kamis, 10 November 2016

Jokowi Cek Kesiapan Pasukan

Sambangi Markas Kopassus di Cijantunghttps://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2016/11/10/e3178814-994f-414d-90a9-c931336443b8_43.jpg?w=780&q=90Presiden Jokowi di Mako Kopassus (Foto: Ray Jordan/detikcom)

Usai upacara Ziarah Makam Nasional Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung bertolak ke Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Cijantung, Jakarta Timur. Dalam kesempatan ini, Jokowi meninjau kesiapan Pasukan 181 Kopassus.

Jokowi tiba di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur pukul 09.25 WIB, Kamis (10/11/2016). Kehadiran Jokowi disambut dengan sikap hormat dari prajurit Kopassus.

Jokowi kemudian mengecek kesiapan Pasukan 181, di mana ada pasukan ini merupakan pasukan khusus mulai penembak mahir, pendobrak, penerjun, penyelam. Selain itu, Jokowi juga mengecek kelengkapan dan persenjataan milik Pasukan 181 Kopassus.

Begitu selesai, Jokowi kemudian memberikan pengarahan di hadapan 1.720 prajurit Kopassus.

"Seluruh rakyat Indonesia dan saya ingin menyampaikan rasa bangga kepada para prajurit Kopassus sebagai prajurit TNI. Para prajurit Kopassus senantiasa siap untuk ditugaskan di manapun untuk menjadi bhayangkari negara dan bangsa, dan tidak pernah gencar membela ideologi negara Pancasila dan selalu setiap pada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," jelas Jokowi dalam pengarahannya.

Selesai beri pengarahan, Jokowi menyambangi prajurit Kopassus yang berbaris di tengah lapangan Mako Kopassus untuk memberi salam.
Perekat Kemajemukan
https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2016/11/10/ea739560-b138-44ea-8875-654faa484d09_43.jpg?w=780&q=90Presiden Jokowi di Mako Kopassus (Foto: Ray Jordan/detikcom)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Cijantung, Jakarta Timur. Dalam kesempatan itu, Jokowi memberi pengarahan khusus untuk prajurit Kopassus.

"Pada momentum Hari Pahlawan ini, saya sebagai Panglima Tertinggi memerintahkan kepada perwira dan prajurit Kopassus menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan, dan menjaga persatuan Indonesia," ujar Jokowi di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (10/11/2016).

Jokowi menegaskan TNI adalah satu. TNI bisa mempersatukan kemajemukan bangsa Indonesia.

"TNI adalah satu. Tentara nasional yang bisa berdiri tegak, mempersatukan ras, mempersatukan suku, mempersatukan agama dalam mewujudkan kemerdekaan dan terus menjaga Kebhinekaan Tunggal Ika. Karena hanya dengan itu Indonesia bisa menjadi bangsa majemuk yang kuat dan solid," ujar Jokowi.

Dalam pengarahannya, Jokowi juga memberi motivasi dan membakar semangat prajurit Kopassus dalam menjaga NKRI.

"Saya tahu di sini hadir satuan Sandiyudha, satuan Para Komando Parako, satuan Gultor. Saya ingin mengingatkan bahwa pahlawan kusuma bangsa, para pendiri TNI seperti Panglima Besar Jenderal Sudirman mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk memperjuangkan kemerdekaan," kata Jokowi.

"Bagi kita memperjuangkan Indonesia yang satu, Indonesia yang terdiri beragam suku, agama, ras dan golongan adalah mutlak. Prajurit TNI di manapun berada harus mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan untuk kejayaan Indonesia. Berdiri tegak di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi atau kelompok untuk kemajuan Indonesia," tambah Jokowi. (jor/dhn)
Pasukan yang Bisa Saya Gerakkan Jika Darurat
https://images.detik.com/community/media/visual/2016/11/10/a5cbc4be-eb31-4285-a8f2-77a65a72c6e4_43.jpg?w=480Presiden Jokowi di Mako Kopassus (Foto: Ray Jordan/detikcom)

Presiden Joko Widodo menyambangi Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Cijantung, Jakarta Timur. Jokowi ingin mengecek kesiapan prajurit Kopassus.

Jokowi mengatakan, tujuannya ke Markas Kopassus tersebut untuk memberikan pengarahan. Selain itu, dia juga ingin melihat kesiapan satuan Sandiyudha, Para Komando dan Gultor.

"Ini merupakan pasukan cadangan yang dalam keadaan emergency, dalam keadaan darurat, bisa saya gerakkan," kata Jokowi di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (10/11/2016).

Jokowi mengatakan, pasukan tersebut bisa dia gerakkan jika dibutuhkan.

"Ini adalah pasukan cadangan yang bisa saya gerakkan sebagai panglima tertinggi lewat Pangab, lewat Panglima TNI untuk keperluan khusus," kata Jokowi.

"Lalu, apakah saat ini sedang ada situasi darurat?" tanya wartawan.

"Tidak ada. Ini Hari Pahlawan kok. Kan tadi saya bilang ada 'kalau'," kata Jokowi. (rjo/rvk)

 ♖ detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.