Rabu, 16 November 2016

Menhan Laos dan RI Bahas Kerjasama Pendidikan Militer

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu bertemu dengan Menteri Pertahanan Republik Rakyat Demokratik Laos Chansamone Chanyalath bertukar cendera mata di kantor Kementerian Pertahanan Laos, Selasa (15/11/2017), usai membahas kerja sama bilateral.

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu bertemu dengan Menteri Pertahanan Republik Rakyat Demokratik Laos Chansamone Chanyalath, di kantor Kementerian Pertahanan Laos, Selasa (15/11).

Pertemuan itu sebagai sarana tukar menukar pandangan tentang kemungkinan kerja sama pertahanan kedua negara.

Ryamizard mengatakan, Indonesia menawarkan kerja sama pertahanan kepada Laos dalam rangka membangun saling percaya dan perdamaian di kawasan.

Dua bidang yang ditawarkan Indonesia terkait dengan industri pertahanan dan pendidikan militer, terutama undangan pendidikan untuk para perwira Laos ikut Sekolah Staf dan Komando TNI maupun angkatan.

Indonesia dan Laos bisa menggali kembali kemungkinan-kemungkinan kerja sama pertahanan,” kata Ryamizard.

Hal ini disambut oleh Chansamone Chanyalath yang mengatakan, pihaknya sangat senang dengan tawaran kerja sama baik industri pertahanan maupun pendidikan militer.

Di masa lalu, sudah banyak perwira dari Tentara Rakyat Laos yang belajar di Indonesia. Pelajaran di kelas diadakan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Pertukaran perwira itu akan membuka ruang untuk kedua negara mengembangkan ilmu militernya.

Chansamone juga menyambut itikad Indonesia untuk menyelesaikan permasalah di kawasan dengan damai.

Menurutnya, kalau pun ada hal-hal tak terduga yang terjadi di kawasan yang melibatkan negara-negara ASEAN maupun pihak luar, bisa diselesaikan secara damai baik secara bilateral dan multilateran.

Kita selesaikan dengan pembicaraan baik di tingkat kelompok kerja maupun tingkat yang lebih tinggi,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Rymizard menyinggung juga tentang keamanan maritim di Laut China Selatan. Menurutnya, massifnya jalur logistik dan perdagangan di Laut China Selatan membuat semua negara-negara ASEAN, bahkan dunia memiliki kepentingan.

Indonesia cinta damai, kita inginkan konflik bisa dihindari,” tambahnya.

   Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.