Senin, 12 Desember 2016

Bangkai Heli TNI yang Jatuh di Malinau Tak Akan Dipindahkan

Helikopter dengan foto Lettu CPN Yohanes Syahputra yang selamat dari kecelakaan. [Tribunnew] ★

P
anglima Kodam VI Mulawarman, Mayjen TNI Johny L Tobing, mengungkapkan, bangkai helikopter TNI jenis Bell 412-EP akan dibiarkan saja di hutan Kayan Mentarang, Kecamatan Mentarang Hulu, Malinau, Kalimantan Timur.

Pertimbangan ini diambil lantaran melihat kondisi heli yang sudah hancur berkeping di medan yang begitu sulit dijangkau.

Puing itu tidak bisa diangkat,” kata Johny, Minggu (11/12/2016).

Upaya mengangkat bangkai heli akan membutuhkan sumber daya yang sangat besar. Karenanya tak mungkin untuk melakukan pengangkatan.

Ditarik garis lurus sekitar 5 kilometer saja, tapi harus berhari-hari sampai ke sana,” katanya.

Siapa yang mau mengangkat. Waktu kita mengangkat korban saja harus pakai jangkar dan helikopter. Siapa yang mau angkat,” kata Johny.

Heli TNI ini jatuh dalam misi pengiriman logistik bagi tentara penjaga perbatasan Indonesia-Malaysia di minggu terakhir November 2016 lalu. Heli ditemukan di hutan antara Dusun Long Berang dan Long Sulit di Kecamatan Mentarang Hulu.

Heli diisi lima anggota TNI, yakni 3 pilot dan 2 mekanik. Namun, tiga anggota TNI tewas dalam insiden itu. Salah satu pilot, Abdi Darmain, selamat dan berhasil diangkat dari antara puing. Abdi mengalami luka serius di kaki dan wajah.

Satu pilot lain, Lettu CPN Yohanes Syahputra, sempat hilang misterius. Yohanes akhirnya ditemukan tak jauh dari dusun dan pemukiman warga dua minggu pasca jatuhnya heli.

Johny mengatakan, evakuasi memprioritaskan penyelamatan para awak heli. Kini semua sudah ditemukan.

  Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.