Senin, 26 Desember 2016

[Dunia] Kapal Induk China Latihan Militer di Pasifik Barat

Tegang dengan AS Kapal induk China, Liaoning, akan melakukan latihan militer di Pasifik Barat di tengah ketegangan dengan AS. [Istimewa]

Media China melaporkan kapal induk China, Liaoning, akan mengambil bagian dalam latihan militer di Pasifik Barat. Liaoning akan menjadi bagian dari pembentukan angkatan laut nasional yang lebih luas yang dikirim ke wilayah tersebut.

"Liaoning akan melakukan latihan militer di Pasifik Barat," kata juru bicara Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat, Liang Yang, begitu laporan China Global Times seperti disitir dari Russia Today, Minggu (25/12/2016).

Hal ini diyakini menjadi yang pertama kalinya kapal induk tersebut berpartisipasi dalam pelatihan laut terbuka.

Pada hari Sabtu kemarin, Liaoning ikut latihan perang Angkatan Laut yang sedang berlangsung di Laut Kuning. Dalam latikan itu Liaoning mendapat dukungan dari kapal perusak dan fregat. Latihan juga melibatkan jet tempur buatan China sendiri J-15, yang ditugaskan terbang dari Liaoning.

Kementerian Pertahanan China juga mengumumkan bahwa kapal induk itu dijadwalkan akan mengikuti pelatihan lintas laut dan uji coba. Menurut Global Times, Liaoning akan melakukan latihan lebih lanjut di bagian lain dari wilayah maritim China yang meliputi Laut Bohai, Laut Kuning, Laut Cina Timur dan Laut Cina Selatan.

Liaoning adalah kapal induk kelas Admiral Kuznetsov yang awalnya diluncurkan untuk Uni Soviet pada tahun 1988. Cina memperoleh kapal yang tidak utuh dari Ukraina sepuluh tahun kemudian dan mengoperasikan kapal induk itu pada tahun 2012.

Potensi penyebaran pesawat untuk Pasifik Barat akan terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Wilayah Laut Cina Selatan, di mana Liaoning beroperasi, telah menjadi salah satu alasan di balik berbagai ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Baik AS dan China saling menuduh satu sama lain melakukan pameran kekuatan senjata dan penyebaran militer. China mengklaim Laut China Selatan adalah wilayahnya dan kerap mencegah patroli Angkatan Laut AS yang mengatakan sah untuk melakukannya karena kebebasan navigasi. (ian)

  ★ SINDOnews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.