Jumat, 20 Januari 2017

3 WNI Diduga Diculik Abu Sayyaf Adalah Nelayan

Foto dokumen kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. Kelompok yang mengklaim berafiliasi dengan ISIS ini menuntut uang tebusan bagi 10 WNI awak kapal Brahma 12. [AP] ★

K
epala Kepolisian Resor Selayar, Ajun Komisaris Besar Eddy Suryantha Tarigan mengatakan tiga warga negara Indonesia(WNI) asal Sulawesi Selatan yang diduga diculik kelompok bersenjata Abu Sayyaf adalah nelayan. Mereka bekerja menjadi nelayan sejak Oktober 2015 lalu.

Eddy menambahkan saat itu Sudarling bersama pamannya Hamdan berangkat ke Nunukan dari Pulau Bembe Kabupaten Selayar. Sedangkan Subandri merupakan warga Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba. "Mereka ini bekerja sebagai nelayan," kata Eddy, Jumat malam, 20 Januari 2017.

Menurut dia, selama di Malaysia, Sudarling dan Hamdan tinggal bersama keluarganya Muhammad Arsyad. Dan mereka bekerja di Kapal Trawl penangkap udang.

Setelah mendapat informasi terkait penculikan di Perairan Lahat Datu, Malaysia Timur, Rabu 18 Januari lalu. Melalui Kapolres, Bupati Kepulauan Selayar Muh. Basli Ali menyampaikan pihaknya akan memfasilitasi keluarga korban penculikan selama di Kabupaten Selayar, sampai ada kepastian dari Pemerintah Filipina. "Ini hasil koordinasi kami dengan Pak Bupati," tutur Eddy.

Juru Bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Komisaris Besar Dicky Sondani mengatakan setelah mendapat laporan tersebut, pihanya langsung mencoba menghubungi keluarga korban penculikan kelompok militan Abu Sayyaf tersebut. "Kami mendapat informasi jika ada warga Indonesia asal Sulsel yang diculik kelompok seperatis dari Filipina di perairan Malaysia Timur," kata Dicky.

  Tempo  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.