Minggu, 08 Januari 2017

Jejak 4 Anggota TNI AL yang Hilang Belum Diketahui

Memasuki Hari ke 25Ilustrasi KRI Layang TNI AL

P
encarian empat anggota TNI AL hilang di perairan Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), memasuki hari ke-25 sejak hilang kontak pada Rabu 14 Desember 2016. Upaya pencarian masih terus dilakukan, namun sampai kini belum juga ada hasil. “Kami berharap putra kami bersama tiga rekannya bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat dan sehat,” ucap ayah salah seorang anggota TNI AL hilang, Laksamana Muda TNI Supartono saat dihubungi dari Manado, Sabtu, 7 Januari 2017.

Supartono adalah ayah Letda Laut Faisal Dwi AR, satu dari empat prajurit TNI AL yang hilang saat mengawal kapal ikan Filipina pada pertengahan Desember tahun lalu.

Supartono mengatakan, hingga kini tim dari Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) masih terus mencari. Namun memang belum menemukan kapal maupun empat prajurit TNI AL tersebut.

Tiap malam sudah melakukan doa bersama, dan berharap putra kami bersama tiga rekannya bisa segera ditemukan,” ujar Supartono.

Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) VIII Manado, Laksamana Pertama AL, Susilo membenarkan upaya pencarian masih terus dilakukan. “Kita masih terus melakukan pencarian,” tutur Susilo.

Sebelumnya dalam jumpa pers dengan wartawan di Manado, Panglima Koarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto mengatakan, ada beberapa kemungkinan yang mencuat menyusul hilangnya empat prajurit itu. Termasuk di antaranya terkait kelompok radikal Abu Sayyaf hingga cuaca ekstrem.

Memang masih menjadi pertanyaan, bagaimana kondisi mereka yakni kapal nelayan Filipina FB Nurhana dalam perjalanan menuju Lanal Melonguane, Talaud yang sedang dikawal empat prajurit TNI AL. Kita belum tahu pasti bagaimana,” ujar Darwanto.

Darwanto membantah saat ditanyakan apakah ada kemungkinan empat prajurit TNI yang hilang itu disandera kelompok militan Filipina, Abu Sayyaf. “Tidak, mereka tidak ada kaitan dengan Abu Sayyaf. Karena jalur yang dilalui berbeda. Bukan lewat perairan Sulu yang menjadi basis Abu Sayyaf.

Dia mengatakan, faktor yang paling memungkinkan sebagai penyebab hilangnya kapal FB Nurhana bersama tiga ABK dan empat prajurit TNI AL adalah cuaca ekstrem. “Cuaca di bulan Desember hingga Januari memang cukup ekstrem, dengan ombak yang tinggi. Sehingga menyebabkan kesulitan pencarian.

  Liputan 6  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.