Minggu, 15 Januari 2017

✮ Kapal Nelayan Ini Bisa Jadi Kapal Perang

Kapal Pelat Baja di pabrik Gunung Steel Group (GSG) di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/1/2017). ✮

K
apal Pelat Datar yang merupakan karya anak bangsa dan telah mengantongi paten rencananya akan diproduksi massal guna membantu nelayan dan pelayaran di perairan Indonesia ternyata dapat beralih fungsi menjadi kapal perang.

"Kalo misalnya mau dipakai untuk kapal patroli, kapal perang tinggal diberikan mesin tambahan karena sudah disediain tempatnya," jelas Hadi Tresno Wibowo Dosen Teknik Perkapalan UI pada wartakotalive.com, Minggu (15/1/2017).

Kapal baja dengan teknologi Kapal Pelat Datar pertama di Indonesia ini diketahui memiliki keunggulan yang dapat menjadi solusi di masa depan sebagai alternatif kapal kayu dan kapal fiberglass.

Kapal Pelat Baja di pabrik Gunung Steel Group (GSG) di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/1/2017).Kapal Pelat Baja di pabrik Gunung Steel Group (GSG) di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/1/2017).

Kapal Plat Datar ini mempunyai spesifikasi 10 Gross Tonnage (GT) dengan ukuran panjang 13.5 meter dan menggunakan baja sebagai material utama.

Keunggulan kapal ini datang dari produktivitas dan efisiensi produksi karena konstruksinya yang sederhana dan bisa diproduksi secara cepat dan murah.

"Jika dilakukan perawatan dengan baik maka dapat bertahan mencapai 20 tahun. Bila sudah rusak sama sekali masih laku untuk dilebur kembali," jelasnya.

Kapal ini bermesin 170 PK yang memiliki kecepatan 24 knot setara dengan kapal 350 PK serta hemat bahan bakar.

Manuver saat berbeloknya pun bagus, serta laju kapal cepat.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir ditemui dikesempatan yang sama saat berkunjung ke Gunung Steel Group (GSG) di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat memaparkan terkait waktu produksi kapal ini.

 Akan Diproduksi Massal 
Inilah Karya Anak Bangsa yang Akan Diproduksi MassalMenteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir, saat meninjau kapal pelat baja di Gunung Steel Group (GSG) di Cikarang, Bekasi, Jawa Bara, Minggu (15/1/2017).

Sebagai karya anak Bangsa, Kapal Pelat Datar akan segera dilakukan proses produksi massal guna untuk meningkakan produktifitas nelayan dan bidang pelayaran di Indonesia.

"Diharapkan, kapal pelat datar dapat diproduksi massal pada tahun ini," kata Mohammad Nasir Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi saat berkunjung ke Gunung Steel Group (GSG) di Cikarang, Bekasi, Jawa Bara, Minggu (15/1/2017).

Kapal baja dengan teknologi Kapal Pelat Datar pertama di Indonesia ini, dapat menjadi solusi alternatif kapal kayu dan kapal fiberglass.

Keunggulan kapal ini datang dari produktivitas dan efisiensi produksi karena konstruksinya yang sederhana dan bisa diproduksi secara cepat dan murah.

"Dalam satu hari bisa membuat 10 kapal, jadi untuk mengejar target 3500 kapal tidak sampai satu tahun," unkap Nasir saat kedatangannya dalam rangka mengecek kesiapan pabrik untuk memproduksi massal.

Mengenai harga apabila dibandingkan dengan kapal kayu dan fiber, kapal baja memiliki harga yang relatif lebih murah dan dibuat berbahan lokal atau produk asli Indonesia.

"Harga untuk kapal 10 GT. Fiber harganya di angka Rp 450 juta. Kalo pakai kayu 350 lebih sedikit. Pakai baja ini 270 sampai 275 juta," jelasnya.

  Warta Kota  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.