Rabu, 18 Januari 2017

Marsekal Hadi Ingin Beli Pesawat Baru

Jadi KSAU https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJgX7fNnw6P0uvlXW7oSaw8MiN_2bPZZKEvvfysCF2gsiRO6ys7y8wi9Q_Gc2_N0jwVCvtvx2zO6CAdVWkz95cLtWO-t1BI3PopnO_rx46_TogTPHw3Ne0wyda0KL1J2qrqA5jE73I3ng/s1600/printfinaleditbyagus.jpg🛫 Pesawat F5 TNI AU telah usang dan segera diganti. [TNI AU]

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang baru saja dilantik, Marsekal Hadi Tjahjanto, bertekad meremajakan alat utama sistem persenjataan (Alutsista). Bukan dengan mendapatkan hibah bekas, melainkan beli pesawat baru.

"Keinginan kita beli, tidak hibah. namun beli pesawat baru," kata Hadi usai dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2016).

Dia mencontohkan pengganti pesawat-pesawat F5 Tiger. Pihak AU masih merencanakan pembelian baru.

Pengadaan alutsista adalah kewenangan Kementerian Pertahanan. Namun TNI AU akan memberikan spesifikasi teknis. Dia tak akan melihat merek sebagai pertimbangan utama, melainkan spesifikasi yang sesuai kebutuhan.

Selain itu, dia juga akan meremajakan radar-radar pertahanan udara. Hanya 20 radar sampai sejauh ini, tentu perlu ditambah.

"Akan ada penambahan 12 radar, sehingga total menjadi 32. Kita arahkan tidak ada bolong-bolong lagi apabila ada pesawat yang melanggar," ujarnya.

Tentunya dia juga memperhatikan untuk memakai industri dalam negeri dalam pengadaan alutsista. Perencanaan yang baik, matang, dan disertai manajemen yang tertata diyakininya bisa menghindarkan kecelakaan-kecelakaan pesawat militer.

"Kita akan laksanakan perencanaan yang transparan, sampai dengan pengadaan barang dan alutsista," ujarnya.

Intinya, semua akan sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) hingga tahun 2024. Ini sesuai dengan harapan KSAU yang lama, Marsekal Agus Supriatna.

"Harapannya, apa yang sudah kita rencanakan di Renstra mudah mudahan itu diteruskan. Karena Renstra itu adalah hasil kajian seluruh personil dari bawah sampai atas. Mudah mudahan itu tetap diteruskan karena bikin Renstra itu tidak mudah. Semua stakeholder personel ikut," tutur Agus diwawancarai terpisah. (dnu/bag)

 Naik Pangkat Jadi Marsekal 
Jadi KSAU, Hadi Tjahjanto Naik Pangkat Jadi Marsekal[Danu Damarjati/detikcom]

Marsdya Hadi Tjahjanto resmi dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) oleh Presiden Joko Widodo. Setelah dilantik, pangkat Hadi naik menjadi marsekal.

Keputusan Presiden tentang kenaikan pangkat Hadi ini dibacakan oleh Sekretaris Militer Presiden Marsma Trisno Hendradi. Adapun nomor Keppres tersebut adalah 03/TNI/2017.

Setelah pembacaan Keppres, Jokowi langsung menyematkan tanda kepangkatan di pundak Hadi. Kini ada empat bintang yang disandang oleh Marsekal Hadi Tjahjanto.

Sebelum menjabat KSAU menggantikan Marsekal Agus Supriatna, Hadi merupakan Irjen Kementerian Pertahanan. Dia menjabat posisi itu selama beberapa bulan.

Lulusan AAU angkatan 1986 itu sebelumnya menjadi Sekretaris Militer Presiden Jokowi sejak 2015 hingga 10 Oktober 2016. Sebelumnya lagi, Hadi adalah Danlanud Abdulrachman Saleh, Malang, pada 2015.

Hadi juga pernah menjadi Danlanud Adi Soemarmo, Surakarta, pada 2010-2011. Ketika itu, Presiden Jokowi masih menjabat Wali Kota Surakarta.

Nama perwira tinggi dari Korps Penerbang TNI AU tersebut semakin dikenal masyarakat saat mengemban tugas menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) pada 2013-2015. (bag/fdn)

 Punya Karier Meroket 
Punya Karier Meroket, Ini Profil KSAU Hadi Tjahjanto[Danu Damarjati/detikcom]

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) baru. Perwira tinggi kelahiran Malang, 8 November 1963, itu akan menggantikan Marsekal TNI Agus Supriatna, yang bakal pensiun pada 28 Januari nanti.

Hadi adalah perwira tinggi lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986. Dia kemudian menyelesaikan Sekolah Penerbang TNI AU pada 1987. Pada 2010-2011, Hadi pernah menjabat Komandan Lanud Adi Soemarmo, Solo. Saat itu, Wali Kota Solo dijabat oleh Jokowi, yang kini menjadi Presiden RI ke-7.

Suami Nanik Istumawati itu meraih bintang pada 2011 saat menjabat Direktur Operasi dan Latihan Basarnas (Dirops dan Lat Basarnas). Pada 2013, dia ditugaskan menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI AU. Namanya pun kian dikenal oleh publik.

Dua tahun kemudian, yakni 2015, bapak dua anak itu dipercaya menjadi Komandan Lanud Abdulrachman Saleh. Tak sampai setahun menjadi Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, Hadi didapuk sebagai Sekretaris Militer Presiden.

Belum genap setahun menjabat Sesmil Presiden, Hadi dipromosikan menjadi Irjen Kementerian Pertahanan. Dia pun menyandang bintang tiga di pundak, yakni marsekal madya.

Karier Hadi meroket menyalip seniornya. Dalam waktu tiga tahun, Hadi tercatat dua kali mendapat promosi. Hari ini, Hadi dilantik menjadi KSAU dengan 4 bintang di pundak dan pangkat marsekal.

Pelantikan Marsekal Hadi dilakukan di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2017). Sejumlah pejabat hadir dalam pelantikan ini.

Jokowi membacakan sumpah jabatan yang kemudian diikuti oleh Hadi. Pelantikan Hadi ini sesuai dengan Keppres Nomor 02/TNI/2017, yang ditandatangani pada 17 Januari 2017. (erd/fjp)

 10 Pesawat F16 Hibah Akan Tiba di Indonesia 
https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2015/05/23/14/1004362/tni-au-terima-empat-pesawat-f-16-hibah-amerika-pBE.jpgF16 Hibah dengan warna TNI AU [sindonews]

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang baru dilantik, Marsekal Hadi Tjahjanto, memang ingin meremajakan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Namun barang bekas hibah dari Negeri Paman Sam juga masih akan tiba di Indonesia, yakni pesawat F16.

"Hibah saat ini sedang berjalan. Ada pesawat F16," kata Hadi usai dilantik menjadi KSAU oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2017).

Dia menjelaskan, program hibah F16 dari AS ini memang sudah ada jauh-jauh hari. Dari 24 pesawat tempur F16 yang direncanakan datang ke Indonesia, baru ada 14 pesawat yang sudah datang.

"Kurang 10 pesawat (lagi)," kata dia.

Selain itu, ada pula pesawat Hercules yang juga akan tiba ke Indonesia. Sama saja, Hercules ini juga bukan beli baru melainkan barang bekas.

"Hercules sudah mulai berdatangan. Hercules semuanya, baik untuk melaksanakan terbang, semua dioperasikan oleh Skadron Udara 32 di Malang," tutur Hadi.

Sebagaimana diketahui, hibah dalam bentuk pembelian F16 bekas ini juga bermasalah. Duit pengadaannya diduga dikorupsi. Brigjen Teddy Hernayadi dijatuhi hukuman seumur hidup oleh Majelis Hakim Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta karena menyelewengkan anggaran alutsista TNI itu. Anggaran itu adalah milik Kementerian Pertahanan.

Selain F16, pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia juga, dikatakan Hadi, masih dalam tahap perencanaan lebih lanjut.

"Rencana pengadaan Sukhoi sampai saat ini masih dalam perencanaan Kementerian Pertahanan," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, pesawat bekas apalagi uzur terkadang justru menimbulkan petaka. Untuk meniadakan kecelakaan pesawat TNI, Hadi akan memperbaiki manajemen dan pemeriksaan.

"Pesawat dilaksanaan pemeriksaan secara bertahap, dan nanti akan saya akan tekankan pada seluruh teknisi, kalau memang siap katakan siap. Namun kalau tidak siap maka jangan sampai kita berspekulasi bahwa pesawat itu siap. Karena ini masalah manusia, itu sangat mahal," tuturnya. (dnu/bag)

 ♖ detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.