Selasa, 17 Januari 2017

Presiden Minta Industri Pertahanan Dalam Negeri “Go International”

Kapal perang produk PT PAL

Presiden Joko Widodo meminta industri pertahanan dalam negeri tidak hanya menjual produk-produknya kepada Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia.

Jokowi berharap produk-produk industri pertahanan lokal bisa go international dan bisa dijual ke luar negeri.

Industri pertahanan kita, kemampuan memproduksi bisa. Kalau costing bisa ditekan, menjualnya mudah. Jangan hanya tergantung dari pesanan TNI/ Polri. Kalau TNI/ Polri wajib,” kata Jokowi, seusai menghadiri rapat pimpinan TNI, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (16/1/2017).

Sebelum menyampaikan pernyataan kepada wartawan, Jokowi sempat melihat-lihat sejumlah kendaraan tempur buatan PT Pindad, seperti Anoa, Badak, dan Sanca, yang baru diluncurkan tahun lalu.

Sambil mendengar penjelasan PT Pindad, Jokowi terlihat berbincang dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Polhukam Wiranto, dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

anoa-2-amphibious-dan-presiden-joko-widodo-ketika-membuka-rapim-tni-liputan6-7Selain itu, Jokowi juga sempat menjajal anoa amphibi buatan PT Pindad yang bisa berjalan di atas air.

Jokowi memuji kualitas produk alutsista tersebut. Namun, ia menekankan bahwa harga jual produk juga tidak boleh terlalu mahal.

Kita mesti harus berani menjual ke luar, ke negara lain. Kalau costing bagus, harganya jadi kompetitif. Kalau kualitas bagus, harga tidak bisa kompetitif ya tidak bisa dijual,” ujar Jokowi.

Jadi selalu saya tekankan masalah harga, masalah kompetitif, karena semua produk akan kompetitif dengan negara lain. Tidak mungkin produk hanya dijual di dalam negeri, apa pun,” lanjut dia.

   Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.