Senin, 23 Januari 2017

TNI AD Prioritaskan Pembangunan Sarana Militer Perbatasan NKRI

http://img.antaranews.com/new/2015/04/ori/20150422antarafoto-pos-perbatasan-nunukan-220415-mrus-2.jpgPrajurit Yonif 521/DY amankan perbatasan Indonesia-Malaysia [Antara] ★

P
embangunan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan wilayah pinggiran menjadi prioritas program kerja TNI Angkatan Darat tahun 2017.

Kepala Staf TNI-AD Jenderal Mulyono menyatakan, prioritas program kerja tersebut mengacu pada kebijakan Presiden Joko Widodo serta program kerja Panglim TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

"Upaya membangun wilayah NKRI dan wilayah pinggiran, tentunya harus terwujud situasi yang aman sehingga yang kami lakukan mengantisipasi perkembangan situasi di wilayah," kata Mulyono saat memimpin Rapim TNI AD di Mabesad, Jakarta Pusat, Senin (23/1).

Untuk mewujudkan program pembangunan di wilayah pinggiran, kata Mulyono, TNI AD berencana membangun sejumlah fasilitas pendukung di wilayah-wilayah pinggiran atau perbatasan.

"Pembangunan sarana dan prasarana militer dibutuhkan di sana untuk mewujudkan rasa aman itu," jelas Mulyono.

Mulyono mengatakan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk tahun 2017 sudah dalam proses dari program rencana strategis (renstra) pertama.

Terkait dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista), Mulyono mengatakan ada 2 hal. Pertama, yang sudah dalam proses dari program rencana strategis (renstra) pertama akan hadir di tahun 2017. Sementara untuk kebutuhan pengadaan parsial masih dalam kajian tahun ini.

pandur-ii-8x8-bundesheer"Salah satunya tank pandur, itu yang kemarin juga menjadi program yang harus kami bahas karena nantinya akan menjadi pengganti alutsista yang sudah tua usianya," jelas Mulyono.

Tahun ini, negara mengucurkan anggaran sektor pertahanan sebesar Rp 46 triliun. Anggaran tersebut naik Rp 1 triliun rupiah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Harapan kami, Rp 46 triliun itu bisa kami manfaatkan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan dengan skala prioritas," ujar Mulyono.

Kegiatan Rapim TNI AD digelar sebagai tindak lanjut dari Rapim TNI yang digelar 16-19 Januari lalu. Rapim tersebut bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan progran dan anggaran tahun 2016, menyamakan persepsi, menyampaikan kebijakan dan garis besar Petunjuk Pelaksanaan Program dan Anggaran tahun 2017, serta menyampaikan pokok kebijakan pimpinan TNI AD tahun 2017. (gil)

  CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.