Selasa, 14 Februari 2017

15 Alutsista Produk Indonesia Diterima Menhan

Menhan Ryamizard terima 15 jenis alat persenjataan (Cici Marlina Rahayu/detikcom)

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menerima 15 alat persenjataan produksi dalam negeri. Ryamizard berharap agar nantinya Indonesia mampu membuat pesawat jet tempur dan kapal selam sendiri, tak perlu beli dari asing.

Dalam perbaikan dan pengembangan infrastruktur pertahanan negara, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia terus mendorong industri pertahanan dalam negeri. Ryamizard Ryacudu menerima 15 produk First Article (FA) Program dari Pengembangan Teknologi Industri Pertahanan (Bangtekindhan).

Terlihat di Kementerian Pertahanan, Jalan Merdeka Barat Nomor 13-14, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2017), Pukul 12.00 WIB, Ryamizard menyelenggarakan acara gelar dan serah terima penyerahan produk FA serta penandatanganan kontrak produksi roket R Han 122 B.

Setelah itu Ryamizard meninjau display simulasi 15 produk di depan halaman Gedung Urip Sumoharjo, Kompleks Kantor Kemenhan. 15 Produk ini diperlihatkan oleh masing-masing dari pihak perusahaan yang memproduksi FA tersebut.

"Hari ini mendapat persembahan karya putra-putri bangsa, dengan 15 perkembangan baru, produk First Article untuk mempertahankan negara," ujar Ryamizard saat sambutannya.

Terima 15 Senjata Karya Indonesia, Menhan: Nanti Bikin Jet TempurKapal Selam Tanpa Awak Kaledupa dari PT Robo Marine Indonesia (14/02) (Cici Marlina Rahayu/detikcom)

Ryamizard mengajak seluruh elemen termasuk TNI untuk menjaga, menghargai, serta mengembangkan produk ini. Dia juga berharap agar Bangsa Indonesia dapat terus berkarya dalam produk pertahanan. Dia berharap Indonesia segera bisa memproduksi kapal selam dan pesawat jet tempur.

"Tahun tahun kedepannya semoga kita bisa membuat kapal selam dan jet tempur dengan demikian lengkap lah, apa yang kita diperlukan kita buat sendiri, yang penting saling mendukung dan kerjasama. Itulah kuncinya," sambungnya.

15 Produk FA ini dirancang guna mengisi peralatan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Rencana pelaksanaan produksinya juga akan melibatkan unsur pemerintah, industri pertahanan, serta pengguna.

"Telah dilakukan uji statik dan dinamis. Yang penting kita fokus pada alutsista, kerja nyata, kita harus memulai mandiri dan tidak bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan ini," tambahnya.

Dalam hal ini Ryamizard menyadari belum adanya kemandirian bangsa dalam mewujudkan produk ini. Namun evaluasi perbaikan dan pengembangan akan terus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan negara RI.

15 Produk FA tersebut terdiri dari lima produk matra darat, enam produk matra laut, dan empat produk matra udara, diantaranya:

1. FA Swamp Boat dari PT Mega Perkasa Engineering.
2. FA Kapal Selam Tanpa Awak dari PT Robo Marine Indonesia.
3. FA Target Drone dari PT Indo Pacific Communication and Defence.
4. FA Posko Dahanud Mobile dari PT Elektronika Utama ITB.
5. FA Bateray Pesawat C-130 dari PT Garda Persada.
6. FA Baterai Tank BMP-3F dari PT Garda Persada.
7. FA WCP/WPU Pesawat Hawk 209 dari PT Info Global Teknologi.
8. FA Idetification Friend or Foe dari PT Len Industri.
9. FA Simulator Meriam 57 mm dari PT Elektronika Utama ITB.
10. FA Mesin Hitung Mortir 81 mm dari PT Kinarya Acitya.
11. FA Simulator Latihan Tim Pelaksana Tembakan dari PT Enindo Mitratama.
12. FA Elektronic Support Measure (ESM) dari PT Infra RCS Indonesia.
13. FA Senjata Dooper dan Amunisi dari PT Pindad.
14. FA Ground to Air Radio dari PT CMI Teknologi.
15. FA Senjata Serbu Bawah Air 5,6 mm dari PT Pindad. (dnu/dnu)

   detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.