Sabtu, 11 Februari 2017

Indonesia dan Australia Siap Selamatkan Kapal PD II Yang Karam

Di Laut Jawa https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhitZmaLby3WlpSDv3hb9GxkJNKRADOKukzyxeFSZqNHS0zhA-qIvIjWjr9icdYFemUgh0T-P4_eoKbDJ_bopUNqNuiSEoEhCl1JWWV0yF0kdW4dJZVCJ83IU6SZaJ-svY2pDlEEn54kqN/s1600/KRI+628+RAN.jpgIlustrasi KCR 60 [RAN] ☆

Para penyelam Indonesia dan Australia siap beraksi bersama untuk menyelamatkan bangkai kapal Perang Dunia (PD) II HMAS Perth yang karam di Laut Jawa. Operasi penyelamatan itu akan berlangsung bulan depan.

Operasi penyelamatan bangkai kapal PD II itu menyusul laporan tentang penjarahan bangkai kapal. Di dalam bangkai kapal itu diyakini terdapat sisa-sisa dari jenazah korban PD II.

Selain HMAS Perth, ada juga tiga kapal perang Jepang yang tenggelam di Laut Jawa selama perang tahun 1944. Kapal-kapal perang Jepang tersebut karam setelah diserang pasukan Amerika Serikat kala itu.

Sebuah survei sonar terhadap kapal HMAS Perth sudah dilakukan sejak 2014 lalu. Hasil survei itu mengejutkan para peneliti karena besi-besi tua dari bangkai kapal sudah dijarah.

Survei itu dilakukan tim dari Museum Maritim Nasional Australia dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Indonesia.

Direktur Museum Maritim Nasional Australia, Kevin Sumption, mengatakan penyelaman nanti akan mengonfirmasi kondisi bangkai kapal PD II.

Kami sangat menyadari bahwa ada kekhawatiran di masyarakat dan kami melakukan segala yang kami bisa, bekerja dalam kemitraan erat dengan mitra kami di Indonesia, untuk mengamankan dan melindungi situs tersebut,” kata Sumption, seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, Sabtu (11/2/2017).

Direktur Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Indonesia, I Made Geria, mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei sonar dan penyelaman, akan diambil tindakan segera untuk mengamankan situs kapal PD II yang karam di Laut Jawa.

(Kami) memahami pentingnya bangkai Perth, baik secara historis sebagai kapal Perang Dunia II dan sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi lebih dari 300 pelaut,” ujarnya.

  SINDOnews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.