Selasa, 28 Februari 2017

Indonesia Pulihkan Kerjasama Militer dengan Australia

Indonesia dan Australia akan memulihkan sepenuhnya kerjasama militer diantara kedua negara menyusul berlangsungnya pertemuan bilateral antara PM Australia Malcolm Turnbull dan Presiden Joko Widodo di Sydney, Australia pada Minggu (26/2/2017).

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dan Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral di Sydney, membahas isu perdagangan, pertahanan dan kontra terorisme. Kedua pemimpin pemerintahan itu sepakat untuk memulihkan kerjasama militer, kurang dari dua bulan setelah Indonesia menangguhkan kerjasama dengan Australia terkait poster bernada 'menghina' di markas pelatihan militer di Perth, Australia Barat. PM Turnbull mengatakan kedua negara memiliki banyak kesamaan dan berkomitmen [menciptakan] stabilitas di kawasan.

"Kedua negara memiliki demokrasi yang hidup yang ditegakan untuk saling menghormati dan keragaman," kata PM Turnbull.

"Kita berbagi komitmen terhadap demokrasi, kebebasan dan supremasi hukum serta tatanan internasional berbasis aturan." Tambahnya.

Sebuah pernyataan bersama dari kedua pemimpin pemerintahan ini juga menekankan pentingnya kerjasama.

"Kepentingan bersama kita memiliki makna kita akan lebih kuat jika kita berupaya secara bersama-sama di kawasan kita yang berubah dengan cepat," tulis pernyataan tersebut.

"Risiko dan ketidakpastian hanya akan membuat lebih penting bagi kita untuk memiliki kemitraan yang kuat yang memungkinkan kita mengatasi semua tantangan dan memanfaatkan kesempatan bersama-sama."

Indonesia menangguhkan seluruh bentuk kerjasama militernya dengan Australia pada awal Januari 2017 lalu, hanya beberapa pekan setelah seorang perwira militer Indonesia mengeluhkan soal poster pelatihan yang bernada menghina di markas pasukan khusus Australia (SAS) di Perth, Australia Barat. Pasukan khusus Angkatan Bersenjata Indonesia (Kopassus) melakukan pelatihan bersama dengan Pasukan Khusus Angkatan Udara Australia (SAS) di Barak Campbell unit di Perth.

 Konsulat baru, tarif lebih rendah 

PM Turnbull juga mengumumkan Australia akan membuka konsulat baru di kota kedua terbesar di Indonesia, Surabaya, Jawa Timur.

Perbincangan seputar isu perdagangan diantara kedua pemimpin pemerintahan ini juga menunjukkan Indonesia sepakat untuk menurunkan tarif impor gula dari Australia hingga 5% - sejajar dengan banyak negara negara lain di Asia Tenggara- sebuah perkembangan menyusul terbitnya laporan di mana perusahaan gula terbesar kedua di Australia tengah mengalami kesulitan akibat didera hutang lebih dari $ 200 juta.

Sebaliknya Australia akan mengurangi hambatan untuk impor produk pestisida dan kimia dari Indonesia. Arus perdagangan antara Indonesia dan Australia saat ini bernilai sekitar $ 15 miliar atau sekitar Rp 154 triliun, di mana Indonesia tidak masuk dalam jajaran 10 besar mitra dagang Australia, meskipun tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik dan memiliki kedekatan jarak secara gografis dengan Australia.

"Visi kami terhadap IA-CEPA melampaui perjanjian perdagangan bebas tradisional," tulis pernyataan bersama kedua pemimpin pemerintahan.

"Kesepakatan ini akan menghadapi tantangan dan merebut peluang dari lingkungan perdagangan yang terbangun saat ini pada hubungan khusus Indonesia-Australia."

"Proses negosiasi masih berjalan dengan baik, dengan putaran terakhir perundingan kesepakatan ini telah diadakan minggu lalu. Kedua pemimpin menegaskan kembali komitmen untuk merampungkan kesepakatan komprehensif tahun ini."

Diterjemahkan pada pukul 13.00 WIB, 26/2/2017, oleh Iffah Nur Arifah dari artikel Bahasa Inggris disini. (nwk/nwk)

 RI-Australia Kembali Latihan Militer Bareng 

Pertemuan antara Perdana Menteri Australia Malcom Turnbull dengan Presiden RI Jokowi salah satunya membahas kerja sama pertahanan. RI-Australia akan kembali menjalin kerja sama pelatihan militer setelah sebelumnya sempat terhenti.

Pelatihan militer antara Indonesia dan Australia akan kembali dilakukan. Kerja sama pelatihan militer ini sempat ditangguhkan lantaran ada kasus plesetan 'pancagila' dalam sebuah materi pelatihan.

Dikutip dari siaran pers Sekretariat Kepresidenan, Senin (27/2/2017), pelatihan militer RI dengan Australia akan berlanjut. Kesepakatan itu diambil dalam pertemuan antara Turnbull dengan Jokowi.

Sebelumnya Turnbull menegaskan kerja sama antara Indonesia dengan Australia di bidang pertahanan terus berlanjut. Hal ini ditegaskan dalam pertemuan bilateral antara dirinya dengan Presiden Joko Widodo di Sydney.

"Presiden Widodo dan saya telah setuju untuk melanjutkan kembali seluruh kerjasama pertahanan baik dalam penukaran pelatihan maupun kegiatan," kata Turnbull saat jumpa pers di Admiralty House, Sydney, Australia, Minggu (26/2).

Turnbull mengatakan, kerja sama ini lebih dari sekedar perjanjian. Kerja sama ini untuk lebih meningkatkan hubungan antara Indonesia dengan Australia.

"Memang hubungan ini lebih dari sekadar perjanjian dan hubungan erat antar pemerintah. Indonesia juga merupakan destinasi pertama yang paling populer bagi turis Aus. Dan pada tahun lalu saja ada lebih dari sejuta turis Australia yang datang ke Bali," katanya.

Turnbull juga menambahkan, kerja sama ini juga untuk menjaga kepentingan bersama antara kedua negara. Terutama dalam menjaga stabilitas kedua negara.

"Dan kita juga memiliki kepentingan bersama dalam hal perdamaian dan stabilitas dari laut dan samudera di wilayah kita. Dan kita berdua akan mendorong negara yang ada wilayah kita bersama untuk menyelesaikan sengketa dan masalah berdasarkan hukum internasional. Karena hukum internasional merupakan fondasi untuk stabilitas dan kemakmuran," katanya. (bag/fjp)

  ★ detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.