Senin, 06 Februari 2017

Indonesia Targetkan Kirim 4.000 Pasukan Perdamaian

Ilustrasi kontingen Garuda [TNI]

Pengiriman pasukan perdamaian Indonesia ditargetkan sebanyak 4.000 personel pada 2017. Untuk mencapai target tersebut, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu akan mengajukan penambahan anggaran kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Rencana penambahan pengiriman pasukan pemelihara perdamaian. Saat ini pasukan yang dikirim untuk misi perdamaian 2.739 orang. Saat ini masuk ranking 11 di dunia. Tahun ini diharapkan jumlahnya bertambah menjadi 3.539 agar menjadi ranking 7 di dunia,” kata Ryamizard dalam rapat kerja (raker) Komisi I DPR bersama dengan Panglima TNI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (6/2/2017).

Kemhan akan mengajukan dana tambahan kepada Kemenkeu untuk Satgas Kizi TNI pada misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Republik Afrika Tengah. ”Untuk itu 2017 ini, belum ada anggaran untuk mendukung kegiatan tersebut. Kami memohon kepada Komisi I membantu agar anggaran ini bisa direalisasi,” pintanya.

Adapun alokasi anggaran Kemhan/TNI 2016, Ryamizard menjelaskan, awalnya dialokasikan Rp 110,92 triliun. Namun karena ada kebijakan baru maka dilakukan penghematan anggaran Rp 7,93 triliun.

Dengan demikian anggaran akhir Kemhan/TNI Rp 102,99 triliun. Dana sebesar itu dialokasikan untuk belanja pegawai 48%, belanja barang 27,97%, dan belanja modal 31,55%. ”Realisasi anggaran Kemhan/TNI tahun 2016 sebesar 93,33%. Presentase akan meningkat setelah anggaran Kemhan selesai diaudit pada Maret 2017,” paparnya.

Adapun anggaran Kemhan/TNI 2017 dialokasikan Rp 108 triliun. Rencana anggaran dialokasikan untuk belanja pegawai Rp 42 triliun (39%), belanja barang Rp 33,9 triliun (31%), dan belanja modal Rp 31,8 triliun (30%), termasuk modernisasi alutsista TNI.
 

  SINDOnews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.