Senin, 06 Februari 2017

Pembuatan Jet Tempur RI-Korsel Terganjal Lisensi dari AS

Penampakan Jet Tempur Buatan RI-Korsel [Ilyas Istianur]

Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M. Facir memimpin pertemuan high-working level strategic dialogue antara Indonesia-Korea Selatan. Salah satu pembahasan dalam rapat kerja tersebut adalah soal kelanjutan proyek bersama pembuatan pesawat tempur KFX/IFX.

Dalam pertemuan yang dilangsungkan di Gedung Pancasila kantor Kementerian Luar Negeri, delegasi Korsel dipimpin Wamenlu mereka Lim Sung Nam.

Dijelaskan Fachir, untuk masalah pembangunan KFX/IFX RI-Korsel, sudah menemukan titik pangkal permasalahan mengapa proyek ini sempat tertunda. Salah satunya soal lisensi yang masih belum didapatkan.

"Ada beberapa pending terkait ini terutama soal license dari AS karena ini kan berdasar license kita sepakati supaya mendapat license dari Amerika Serikat (AS)," ucap Fachir di kantor Kemlu, Senin, (6/2/2017).

Untuk meminta lisensi, Indonesia dipastikan tidak bekerja sendirian. Korsel akan terus digandeng demi mendesak AS mengeluarkan lisensi pembuatan pesawat tempur ini.

Indonesia dan Korsel harus meminta lisensi dari AS, karena direncanakan pesawat tempur KFX/IFX akan memakai 4 komponen utama teknologi jet tempur yang dimiliki Negeri Paman Sam, yaitu electronically scanned array (AESA) radar, infrared search and track (IRST), electronic optics targeting pod (EOTGP) and Radio Frequency jammer.

Indonesia sebenarnya telah meminta izin AS lebih dulu. Namun, hal tersebut dilakukan sendiri tanpa disertai delegasi Korsel.

"Tahun kemarin delegasi Kementerian Pertahanan sudah ada yang ke AS. Bagusnya kita (RI-Korsel) sama-sama (ke AS), ini kan untuk keberlangsungan proyek ini," papar Wamenlu.

KFX/IFX merupakan proyek jangka panjang AS dan Korsel. Total investasi kedua negara mencapai US$ 8 miliar. Proyek ini akan melibatkan APBN masing-masing negara.

Sebagai tahap awal, Indonesia dan Korea tengah membuat desain dan prototipe‎ jet tempur ini. Penyelesaian prototipe ditargetkan pada 2019. Baru nantinya tahun 2020 masuk dalam proses produksi.

Pada 2035-2040, ditargetkan 200 buah jet tempur KFX/IFX selesai dirakit. Jet tempur yang dihasilkan dari kerja sama dua negara ini akan memiliki generasi 4.5. Sekarang pesawat militer dunia masih berada di generasi 4.

KFX/IFX merupakan pesawat tempur tipe semi siluman (stealth). Rancangan model jet ini telah dipamerkan pada Indo Defence 2016 di JIExpo.
 

  Liputan 6  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.